Page 136 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JUNI 2020
P. 136

masing. Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah memikirkan
              nasib para pekerja migran yang pulang sebagai imbas pandemi Covid-19.



              RATUSAN RIBU PEKERJA MIGRAN DIPULANGKAN, NETTY: PEMERINTAH HARUS
              PUNYA SOLUSI
              Jakarta, - Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan,
              sebanyak 144.327 pekerja migran telah kembali ke Indonesia. Menurut Badan Perlindungan
              Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), 103 ribu diantaranya telah berada di kampung halamannya
              masing-masing.

              Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah memikirkan nasib para
              pekerja migran yang pulang sebagai imbas pandemi Covid-19.

              "Pemerintah harus memiliki solusi untuk pekerja migran yang terpaksa pulang. Sebagian besar
              dari mereka selama ini menjadi tulang punggung keluarganya di kampung. Jika mereka tidak
              bekerja,  maka  pasti  berdampak  pada  ekonomi  keluarganya,"  terang  Netty  usai  menjadi
              narasumber dalam Webinar FSLDK Indonesia, Sabtu, 20/6.

              Netty mengkhawatirkan kondisi ini akan menurunkan tingkat belanja dan konsumsi masyarakat
              yang akan menyumbang pada makin terpuruknya angka pertumbuhan ekonomi.

              "Harus ada upaya terobosan penyediaan lapangan kerja untuk menyerap potensi mereka. Jika
              tidak, maka angka pengangguran semakin tinggi dan berpotensi menjadi masalah tersendiri di
              daerah. Di dapil saya, Cirebon dan Indramayu, kondisi ini menjadi keluhan dari para pejabat
              dinas tenaga kerja," kata Netty.

              Berdasarkan laporan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, selama
              periode  Januari-April  sudah  ada  sebanyak  5.491  orang  pekerja  migran  yang  pulang,  angka
              tersebut diprediksi akan terus bertambah.


              "Pemerintah juga harus memperluas perlindungan sosial dan kesehatan para pekerja migran.
              Info yang saya terima, tidak sedikit mereka yang pulang dalam keadaan positif Covid-19. Apakah
              perangkat kesehatan di daerah sudah disiapkan untuk menangani hal tersebut?" tanya Netty.

              Netty juga menyoal pentingnya pemerintah membuat kebijakan fundamental yg memperkuat
              regulasi  perlindungan  hak  pekerja,  akselarasi  investasi  serta  pemulihan  industri  dan
              perdagangan. "Ratusan ribu pekerja migran kita dipulangkan dan lainnya mengalami PHK atau
              dirumahkan, tentu tidak masuk akal jika Indonesia malah menerima masuknya sejumlah tenaga
              kerja  asing  untuk  bekerja  di  sektor  yang  bisa  ditangani  oleh  anak  negeri.  Di  mana  letak
              nasionalisme dan pembelaan kita pada keadilan sosial?" ujar Netty retoris.

              Terakhir,  Netty  juga  mengkritisi  penyaluran  bantuan  sosial  Covid-19  yang  belum  mencapai
              target  seratus  persen.  Netty  meminta  agar  hal  ini  segera  dikebut  dan  tidak  ada  lagi  data
              penerima yang kacau.

              "Jangan  sampai  ada  keluarga  yang  seharusnya  menerima  bansos  malah  terlewatkan.  Para
              keluarga pekerja migran tersebut perlu juga diperhatikan. Pada saat ini, bansos merupakan
              salah  satu  harapan  masyarakat  untuk  tetap  bertahan  hidup.  Kita  sudah  banyak  kehilangan
              nyawa karena Covid-19, tidak boleh ada kasus orang meninggal karena kelaparan. Ini tanggung
              jawab negara dan masyarakat dunia-akhirat secara bersama-sama" tandas Netty..



                                                           135
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141