Page 220 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JUNI 2020
P. 220

Jazilul  menilai  tepat  rekomendasi  KPK  agar  pemerintah  menyerahkan  pelaksanaan  Program
              Kartu  Prakerja  kepada  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  serta  melibatkan  Badan
              Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

              Wakil  Ketua  Umum  DPP  PKB  ini  mengatakan  Kemenaker  maupun  BNSP  sebenarnya  adalah
              sama-sama unsur pemerintah sehingga  rekomendasi KPK  tersebut sudah tepat.

              "Apabila dialihkan kepada Kemenaker dan BNSP, itu juga merupakan bagian dari ranah eksekutif
              pemerintah. Dan, kita semua juga akan mengawasi kinerjanya," ujarnya.

              Sebelumnya,  KPK  menemukan  indikasi  penyimpangan  pada  program  Kartu  Prakerja  dan
              lembaga tersebut sudah melakukan kajian terkait program pemerintah itu.

              Hasilnya, KPK menemukan tujuh persoalan pengelolaan program Kartu Prakerja yang berpotensi
              mengarah  pada  kerugian  negara.  KPK  juga  telah  memberikan  tujuh  rekomendasi  kepada
              pemerintah.
              Wakil  Ketua  KPK  Alexander  Marwata  mengungkapkan,  rekomendasi  pertama,  peserta  yang
              disasar pada  whitelist  atau pekerja terdampak COVID-19 tidak perlu mendaftar secara daring
              melainkan dihubungi Project Management Office (PMO) atau Manajemen Pelaksana Program
              Kartu Prakerja sebagai peserta program.
              Kedua,  penggunaan  nomor  induk  kependudukan  (NIK)  sebagai  identifikasi  peserta  sudah
              memadai, tidak perlu dilakukan penggunaan fitur lain yang mengakibatkan penambahan biaya.

              Ketiga, komite agar meminta legal opinion ke Jamdatun, Kejaksaan Agung RI tentang kerja
              sama dengan 8 platformdigital apakah termasuk dalam cakupan Pengadaan Barang dan Jasa
              (PBJ) Pemerintah.

              Keempat menurut Alexander, platform digital tidak boleh memiliki konflik kepentingan dengan
              lembaga penyedia pelatihan (LPP), sehingga 250 pelatihan yang terindikasi memiliki potensi
              konflik kepentingan harus dihentikan penyediaannya.


              Kelima, kurasi materi pelatihan dan kelayakannya untuk menentukan apakah dilakukan secara
              daring  agar  melibatkan  pihak-pihak  yang  kompeten  dalam  area  pelatihan  serta  dituangkan
              dalam bentuk petunjuk teknis.

              Keenam,  materi  pelatihan  yang  teridentifikasi  sebagai  pelatihan  yang  gratis  melalui  jejaring
              internet, harus dikeluarkan dari daftar pelatihan yang disediakan LPP.

              Ketujuh,  pelaksanaan  pelatihan  daring  harus  memiliki  mekanisme  kontrol  agar  tidak  fiktif
              misalnya pelatihan harus interaktif sehingga bisa menjamin peserta yang mengikuti pelatihan
              mengikuti keseluruhan paket..


















                                                           219
   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225