Page 67 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JUNI 2020
P. 67

PHK JADI SOLUSI PAHIT SAAT PANDEMI CORONA

              ,    JAKARTA    -  Gelombang  pemutusan  hubungan  kerja  atau  PHK  di  sejumlah  perusahaan
              diperkirakan akan semakin sering terdengar akibat pandemi corona.

              Sebelumnya,  Menteri  Keuangan  Sri  Mulyani  Indrawati  telah  memprediksi  bahwa  ekonomi  di
              kuartal II 2020 bakal terkontraksi hingga minus 3,8 persen.
              Pengamat Kebijakan Publik dan Ekonomi UI Harriyadin Mahardika mengatakan, rasionalisasi
              SDM yang terjadi di berbagai perusahaan merupakan hal lumrah terjadi lantaran banyak sektor
              yang mengalami penurunan permintaan akibat meluasnya pandemi COVID-19.

              "PHK jadi pilihan sulit yang tidak bisa dihindari lagi. Tentunya perusahaan akan fokus pada
              keberlangsungan  bisnis  jangka  panjang  dan  efisiensi  SDM  ini  pilihan  paling  logis,"  kata
              Mahardika, Minggu (21/6).

              Sejumlah perusahaan diketahui telah melakukan langkah PHK seperti Ramayana Departement
              Store, Indosat, Bukalapak dan juga Grab.


              Karena itu, Harryadin meminta pemerintah lebih tanggap terhadap situasi yang memburuk ini.
              "Paket  stimulus  yang  tengah  digodok  pemerintah  harus  tepat  sasaran,  terutama  diarahkan
              kepada sektor yang menyerap banyak tenaga kerja agar kondisi pelaku bisnis cepat pulih dan
              kembali dapat menyerap tenaga kerja," jelas Harryadin.

              Harryadin menambahkan, dalam situasi krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19 seperti saat
              ini, perusahaan cenderung fokus untuk memperkuat bisnis intinya.

              Dampaknya, bisnis atau layanan lain akan ditutup, sehingga keberlangsung bisnis secara jangka
              panjang lebih aman.

              "Dalam situasi krisis, tidak mungkin perusahaan akan menaikkan harga, karena daya beli juga
              menurun.  Efisiensi  dengan  memangkas  layanan  adalah  opsi  yang  wajar  dilakukan  agar
              perusahaan bisa terus mempertahankan bisnisnya," tambahnya.

              Sementara, Ekonom Indef Bhima Yudhistira juga memperkirakan Pemutusan Hubungan Kerja
              (PHK)  masih  akan  berlangsung  sebagai  dampak  dari  kebijakan  berbagai  perusahaan  untuk
              menutup sejumlah layanan mereka dan memperkuat bisnis inti.

              "Sebagai dampak dari penerapan strategi kembali ke bisnis inti itu, gelombang PHK tidak akan
              berhenti  di  tahun  ini.  Angka  pengangguran  maupun  tingkat  kemiskinan  akan  meningkat,"
              jelasnya.
              Bhima  menilai  kondisi  yang  terjadi  di  berbagai  perusahaan  ini  harusnya  segera  ditanggapi
              pemerintah dengan memperbesar stimulus mengingat realisasi stimulus bagi dunia usaha masih
              rendah.

              Menurut dia, saat ini yang krusial adalah bagaimana mendorong daya beli masyarakat sehingga
              pada akhirnya, menopang keberlangsungan dunia usaha.

              "UMKM kita belum semua berhasil mendapat relaksasi kredit. Di Malaysia, UMKM bahkan bisa
              memperoleh hibah (pemerintah)," tukasnya.

              (chi/jpnn).



                                                           66
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72