Page 89 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2019
P. 89
agar mendapatkan fasilitas itu.
"Soal transportasi dan perumahan juga sudah kami dorong. Kami sudah koordinasi
dengan Kementerian PUPR dan BPJS untuk memperbanyak perumahan untuk
buruh. Saya juga sudah minta ke Kementerian Perhubungan untuk penambahan bus
BRT sebagai subsidi kami ke buruh tentang transportasi murah dan nyaman,"
imbuhnya.
Tak hanya penyediaan fasilitas fisik, hal non fisik juga menjadi perhatian Ganjar.
Salah satunya adalah menjaga inflasi di Jawa Tengah agar tidak tinggi, sehingga
harga kebutuhan pokok dapat selalu stabil.
"Inflasi ini selalu kami jaga agar tetap stabil. Berbagai sistem sudah kami buat
termasuk aplikasi Sihati untuk memantau perkembangan harga di pasaran dan
memastikan stok aman dan tetap terjangkau," pungkasnya.
Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh Pemprov Jateng tersebut cukup diapresiasi
oleh para buruh. Meski belum optimal dan belum dapat mengcover seluruh
kebutuhan buruh yang ada di Jawa Tengah, namun langkah tersebut dinilai sudah
progresif.
"Itu langkah yang bagus, namun fasilitas-fasilitas semacam itu harus ditambah,"
kata Sekertaris Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Jateng, Syariful Imaduddin.
Hal senada disampaikan Ketua DPD KSPN Kota Semarang, Heru Budi Utoyo.
Menurut Heru, ke depan yang diharapkan buruh adalah rumah murah.
Menurutnya pembangunan rumah murah untuk buruh sangat penting agar para
buruh tidak harus membayar sewa setiap bulannya. Dengan rumah murah itu,
buruh dapat mencicil sebagai rumah milik sendiri.
"Penambahan trayek Trans Jateng juga harus diperluas sampai ke seluruh akses
perusahaan dimana buruh bekerja. Agar nantinya, buruh dapat memanfaatkan
fasilitas itu dan tidak perlu mengeluarkan cost lebih besar untuk transport,"
tutupnya.
Page 88 of 186.