Page 80 - e-Kliping Ketenagakerjaan 16 Januari 2019
P. 80
Penurunan tersebut, kata dia, disebabkan oleh penjualan bisnis makanan yang lebih
rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Meski begitu, Tony menjelaskan bisnis
nonmakanan tetap menunjukkan pertumbuhan cukup kuat.
Sampai 30 September 2018 perseroan mengoperasikan 448 toko yang terdiri dari 59
Giant Ekstra, 96 Giant Ekspres, 31 Hero Supermarket, 3 Giant Mart, 258 Guardian
Health & Beauty, juga satu toko IKEA. Atas dasar itu, perusahaan meyakini keputusan
melakukan efisiensi ini merupakan yang terbaik demi menjaga bisnis berkelanjutan.
"Perusahaan kini sedang menghadapi tantangan bisnis. Maka kami mengambil
langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga keberlangsungan usaha di masa
mendatang," kata Tony.
HERO bukan toko ritel pertama yang terpaksa melakukan efisiensi terhadap gerai
offline mereka. Sebelumnya, terdapat sejumlah toko ritel yang terpaksa memangkas
jumlah toko seperti Matahari dan Ramayana.
Menanggapi hal ini, Chairman CT Corp Chairul Tanjung mengatakan, engusaha bisnis
ritel harus mampu menyesuaikan model bisnis dengan perkembangan zaman.
Menurutnya, saat ini terjadi persaingan sengit di industri tersebut.
"Bisnis modelnya mesti diubah. Karena kalau tidak berubah, ya pasti akan kalah dan
kalau kalah ya mau tidak mau harus tutup," kata Chairul di Jakarta, Senin.
Seiring berjalannya waktu, terjadi pergeseran pola permintaan konsumen. Pelaku
usaha pun diminta untuk menyesuaikan bisnis mereka sesuai permintaan pasar.
Terkait platform e-commerce , Chairul mengatakan itu bukan satu-satunya pilihan
model bisnis. " Online hanya salah satu dari perubahan model bisnis," ujarnya.
Page 79 of 162.