Page 64 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 FEBRUARI 2019
P. 64
Upaya itu mulai bertanya ke sanak famili hingga datang ke paranormal. Namun,
segala upaya itu tak membuahkan hasil, tak ada petunjuk di mana putrinya berada.
Keluarga pun pasrah, berserah diri pada Tuhan.
Penantian panjang itu menemui titik terang pada Desember 2018. Staf Kelurahan
Kota Lama, Kota Malang datang ke rumah Prapti. Meneruskan informasi Kedutaan
Besar Republik Indonesia di Yordania, jika Diah jadi Pekerja Migran Indonesia di
negara itu.
Proses Pemulangan
Windi Asriati, adik kandung Diah Anggraini menuturkan, dari informasi itu keluarga
baru tahu jika sang kakak sedang tertimpa masalah, yakni mendapat perlakuan buruk
dari majikan di tempatnya bekerja di Yordania.
"Alhamdulillah keluarga akhirnya bisa mendapat kabar keberadaan kakak saya. Ini
sangat menggembirakan bagi keluarga kami," kata Windi.
Diah sendiri saat ini sudah berada di Rumah Singgah KBRI di Amman, Yordania. Pihak
keluarga kini lebih sering menerima informasi perkembangan kondisi Diah Anggraini.
Serta persoalan apa saja yang dalam proses penyelesaian sebelum dipulangkan ke
Indonesia.
Berdasarkan informasi yang didapat, hak gaji Diah Anggraini tak dipenuhi oleh
majikannya selama 12 tahun bekerja. Diah sendiri bisa melaporkan kasus yang
dialaminya ke KBRI Yordania setelah mendapat peluang untuk melarikan diri.
"KBRI membantu menyelesaikan semua persoalan, termasuk soal gajinya. Bagi kami,
tahu kondisinya selamat dan bisa secepatnya pulang itu paling penting," ucap Windi.
Infomasi dari KBRI di Amman, Yordania, majikan Diah harus melunasi sisa 1/3 gaji
sebesar 9.000 dollar AS atau setara Rp 126 juta. Serta membayar denda izin tinggal
sejak 2014 yang tak diurus. Jika semua persoalan itu selesai, maka korban Diah bisa
segera dipulangkan ke Malang.
"Pemerintah berusaha menuntaskan seluruh hak ketenagakerjaan itu. Diah masih di
Yordania agar proses pengurusannya lebih mudah," kata Kepala Pos Pelayanan
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) Malang, Mohammad
Iqbal.
Diah Anggaraini selama 12 tahun bekerja untuk seorang majikan saja. Selama itu
pula, mendapat perlakuan tak manusiawi, tak pernah digaji sejak awal bekerja,
dibatasi akses sosial dan komunikasi sehingga tak bisa berkomunikasi dengan
keluarganya.
"Dia sekarang dalam kondisi sangat sehat, hanya tinggal menunggu waktu untuk
dipulangkan ke Malang," ujar Iqbal.
Page 63 of 141.