Page 101 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 JUNI 2020
P. 101

EKONOM SARANKAN KARTU PRA KERJA HARUS SESUAI KEBUTUHAN INDUSTRI

              JAKARTA  - Program kartu pra kerja didesain sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi
              dan  keterampilan  teknis  masyarakat  sehingga  masyarakat  bisa  mandiri  di  tengah  lesunya
              perekonomian sebagai dampak pandemi Covid-19.

              Ekonom Senior Raden Pardede mengatakan, program kartu pra kerja cukup efektif di tengah
              situasi  yang  sulit  sekarang,  yang  penekanannya  lebih  kepada  bantuan sosial.  Namun  pasca
              pandemi, titik tekannya ada pada peningkatan kompetensi sehingga masyarakat diharapkan
              bisa mandiri secara ekonomi.

              "Selain mendapatkan keterampilan teknis, saat Covid-19 masyarakat bisa tertolong karena ada
              bantuan sebesar Rp600.000 per bulan selama 4 bulan setelah menyelesaikan pelatihan," kata
              Raden Pardede saat dihubungi di Jakarta, Rabu (10/6/2020). (  )   Dia menilai standar materi
              pelatihan yang diberikan sangat baik. Masyarakat bisa memilih berbagai bentuk topik pelatihan
              sesuai dengan minat dan kemampuan teknis dasar masing-masing.

              Di  masa  pandemi  pelatihan  diberikan  secara  online,  namun  usai  Covid-19  berlalu  program
              pelatihan tersebut akan dilaksanakan dengan tatap muka secara langsung.

              "Pelatihan dengan tatap muka langsung lebih relevan, mudah dipahami serta lebih mudah dalam
              masuk lapangan pekerjaan baru," saran Pardede.

              Lantas apakah peserta pelatihan prakerja ini otomatis akan terserap di dunia kerja nantinya?
              Pardede mengatakan, kartu pra kerja tidak bisa menjadi tumpuan satu-satunya.

              "Harus  ada  kerja  sama  dengan  dunia  usaha.  Peran  Kementerian  Ketenagakerjaan  dan
              Kementerian Pendidikan juga penting dalam menyukseskan program kartu pra kerja tersebut,"
              katanya.

              Pardede juga mengingatkan bahwa program kartu prakerja yang disusun pemerintah menyasar
              pada  masyarakat  kelas  menengah.  "Targetnya  adalah  masyarakat  menengah  dengan
              pendidikan SMA, meski tidak tertutup kemungkinan lulusan SMP bisa mengikuti program ini.
              Bagi masyarakat berpendidikan tinggi sebaiknya tidak perlu mengikuti program ini karena bukan
              menjadi sasaran prioritas," kata Pardede.
              Sementara itu pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo menilai, pemerintah perlu melakukan
              kajian agar materi pelatihan yang diberikan dalam program kartu prakerja tepat sasaran dan
              relevan  dengan  kebutuhan  industri.  Pemerintah  juga  harus  punya  alasan  yang  kuat  untuk
              menetapkan satu program pelatihan sebelum menjalankannya, termasuk penunjukan vendor
              serta nilai program penetapan.

              "Hal ini penting karena saat ini banyak materi pelatihan yang gratis melalui berbagai platform
              sosial media. Karena itu riset sangat menentukan nilai lebih serta keberhasilan dari program
              kartu prakerja," kata Agus.

              DIa  berpendapat,  program  kartu  prakerja  bisa  disebut  berhasil  jika  peserta  program  kartu
              prakerja bisa terakomodasi jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak memiliki kartu.

              Adapun,  program  kartu  prakerja  bisa  menjadi  salah  satu  strategi  pemerintah  mencegah
              melonjaknya angka pengangguran di tengah pandemik covid-19.

              "Minimal dalam kurun waktu sekarang hingga 5 tahun ke depan atau ketika persoalan covid ini
              selesai  banyak  peserta  program  kartu  pra  kerja  yang  bisa  terakomodasi  untuk  memenuhi
              kebutuhan SDM di industri," kata Agus. (ind).

                                                           100
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106