Page 109 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 JUNI 2020
P. 109
Seperti diketahui, kartu pra kerja merupakan salah satu stimulus pemerintah untuk meringankan
masyarakat yang terdampak wabah virus corona atau COVID-19. Memasuki gelombang 4,
Indikator Politik Indonesia melakukan survei terkait penggunaan dana kartu pra kerja.
Survei menunjukkan bahwa 38,7 persen responden tidak setuju dana kartu pra kerja digunakan
untuk pelatihan daring (online). Dalam keterangan tertulis, Selasa (9/6/2020) Indikator Politik
Indonesia juga menunjukkan responden yang setuju hanya sebesar 4,5 persen.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Survei: Dana Kartu Prakerja Sebaiknya
Dialokasikan untuk Sembako dan BLT' "Sebagian besar tidak setuju sebagian dana di kartu
prakerja digunakan untuk pelatihan online, 48,9 persen," ujar Indikator berdasarkan hasil
temuan survei dalam keterangan tertulis, Selasa (9/6/2020).
Responden mengusulkan, dana program kartu prakerja sebesar Rp 5,6 triliun tersebut sebaiknya
disalurkan kepada yang membutuhkan berupa bantuan sembako atau bantuan langsung tunai
(BLT). Warga yang memilih bantuan sembako sebesar 34,0 persen, sedangkan bantuan uang
tunai sebesar 32,3 persen. Sisanya, memilih dana kartu prakerja dimanfaatkan pelatihan praktek
secara langsung, bukan teori melalui online sebesar 11,5 persen.
"Yang tidak setuju menilai pembagian sembako dan bantuan tunai bagi yang membutuhkan
lebih bermanfaat ketimbang untuk pelatihan online," tulis lembaga tersebut.
Survei dari Indikator Politik Indonesia ini menggunakan kontak telpon kepada respondennya
karena situasi kondisi pandemi virus corona ( COVID-19). Hasil survei yang berhasil dihubungi
sebanyak 1.200 orang dan dipilih secara acak dari data yang pernah ditemui secara langsung
sebelum wabah rentang Maret 2018-Maret 2020.
Sebanyak 206.983 responden yang terdistribusi secara acak di seluruh nusantara pernah
diwawancarai secara langsung kurun waktu dua tahun terakhir. Sekitar 70 persen
mencantumkan nomor telpon. Jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk ditelpon 5.408
data, namun yang berhasil dihubungi 1.200 responden sejak 16-18 Mei 2020.
Sebagai informasi, hingga saat ini terdapat 680.265 pekerja yang telah terdaftar sebagai peserta
gelombang I hingga III. Pemerintah mulai berencana membuka pendaftaran gelombang IV
peserta kartu prakerja tidak lama lagi.
Pemerintah menargetkan 5,6 juta peserta bisa menerima menfaat dari Kartu Prakerja , dengan
anggaran sebesar Rp 20 triliun hingga akhir tahun.
Dari anggaran tersebut, setiap peserta mendapat insentif totalnya sebesar Rp 3.550.000.
Kartu pra kerja gelombang 4 segera dibuka Manajemen Pelaksana (Project Office
Management/PMO) Program Kartu Pra kerja mengakui jeda waktu pembukaan program Kartu
Pra kerja gelombang 4 yang lebih lama dari yang dijanjikan.
Pasalnya, hingga saat ini pihak PMO belum membuka pendaftarannya.
Padahal, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari
sebelumnya sempat mengatakan pendaftaran Kartu Pra kerja gelombang 4 akan dibuka paska
lebaran atau tanggal 26 Mei 2020 lalu.
"Pertama-tama saya minta maaf dengan segala kerendahan hati, meminta maaf bahwa saya
waktu mengatakan setelah lebaran, tetapi saya harus mengatakan bahwa komite saat ini sedang
melakukan review (pelaksanaan program Kartu Pra kerja)," jelas Denni dalam video conference,
Senin (8/6/2020).
108