Page 33 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 JUNI 2020
P. 33

BANSOS SEKTORAL UNTUK RIBUAN KORBAN PHK

              Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  (Disnakertrans)  Bantul  mengusulkan  7.000  pekerja  di
              wilayahnya mendapatkan bantuan sosial (bansos) sektoral.

              Pekerja tersebut terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan oleh perusahaan
              tempat mereka bekerja sebagai dampak pan-demi Covid-19.

              "Namun, kami belum bisa memastikan ada berapa penerima. Kami memperkirakan yang lolos
              3.384 penerima. Saat ini verifikasi masih beijalan dan data ada di Bappeda," kata Plt Kepala
              Disna-kertrans Bantul, Aris Suhar-yanta, Rabu (10/6/2020).

              Menurut  dia,  data  calon  penerima  bansos  sektoral  diberikan  pada  Bappeda  Bantul  agar
              disandingkan  dengan  data  penerima  bantuan  lainnya.  Sebab,  penerima  bansos  nantinya
              menggunakan landasan kartu keluarga (KK) dan bukan mengacu kepada by name by personal.
              "Yang terpenting jangan sampai ada benturan dengan bansos lainnya," ucapnya.


              Meski belum bisa memastikan berapa keluarga penerima bansos sektoral, Aris tetap berharap
              pencairan bisa dilakukan secepatnya. "Harapannya penyaluran bisa dilakukan sebelum 30 Juni
              mendatang atau sebelum berakhirnya masa tanggap darurat Covid-19," tuturnya.

              Sementara  itu,  Sekretaris  Daerah  (Sekda)  Bantul,  Hel-mi  Jamharis,  mengatakan,  jajarannya
              masih mencermati data untuk penerima bansos dalam bentuk paket sembako ini.

              Selain itu, pemkab masih menyusun regulasi. Jadi, jangan sampai penerima ban-

              tuan ini juga mendapatkan bantuan lainnya.

              "Untuk frekuensi pemberian bansos disesuaikan dengan kemampuan pemkab. Apakah nanti
              sekali atau dua kali, akan kami hitung dulu kemampuan keuangan daerah," ungkapnya.

              Rapid test

              Sementara itu, setelah pasar tradisional, Pemerintah Kota Yogyakarta menyasar mal untuk rapid
              test secara acak. Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi,
              mengatakan, ada enam mal yang menjadi sasaran rapid test acak.

              Enam mal itu adalah Lip-po Mali, Jogja Tronik, Gale-ria Mali, Malioboro Mali, Ramai Mali, dan
              Gardena. Mekanisme rapid test acak yang digunakan di mal sama dengan pasar tradisional.
              Sebagian dilaksanakan di mal, sebagian lagi dilakukan di puskesmas terdekat.

              "Ada enam mal yang jadi sasaran. Sampel yang diambil 557. Mulai dari manajemen, karyawan,
              termasuk  tenant-tenant  yang  ada  di  dalam  mal.  Jumlah  sampel  memang  lebih  besar
              dibandingkan dengan sampel pasar tradisional karena mal sudah menerapkan protokol yang
              lebih ketat sehingga sampel yang dibutuhkan jauh lebih banyak," katanya, Rabu (10/6/2020).

              Menurut dia, pasar memang potensinya lebih besar dan tingkat interaksinya lebih kuat, tetapi
              homogenitas  sama.  Jadi,  sampel  diambil  lebih  sedikit.  "Kami  serahkan  metodenya  ke  UGM,
              jumlah sampel juga yang menentukan UGM," ucap Heroe.

              (Wilujeng Kharis-ma)"*




                                                           32
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38