Page 36 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 JUNI 2020
P. 36
KOMPETENSI DAN KETERAMPILAN TEKNIS KUNCI BERTAHAN HIDUP
Program kartu prakerja didesain sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi dan
keterampilan teknis masyarakat sehingga masyarakat bisa mandiri di tengah lesunya
perekonomian sebagai dampak pandemi Covid-19.
Ekonom Senior, Raden Parde-de mengatakan, program kartu prakerja cukup efektif di tengah
situasi yang sulit sekarang, penekanannya lebih kepada bantuan sosial. Namun pasca pan-
demik, titik tekannya ada pada peningkatan kompetensi sehingga masyarakat diharapkan bisa
mandiri secara ekonomi.
"Selain mendapatkan keterampilan teknis, saat Covid-19, masyarakat bisa tertolong karena ada
bantuan sebesar Rp 600.000 per bulan selama empat bulan setelah menyelesaikan pelatihan,"
kata Raden Pardede di Jakarta Selasa (9/6) kepada wartawan.
Sebagai ekonom independen, Pardede menilai standar materi pelatihan yang diberikan sangat
baik. Masyarakat bisa memilih berbagai bentuk topik pelatihan sesuai dengan minat dan
kemampuan teknis dasar masing-masing. Pada masa pan-demik, pelatihan diberikan secara
online namun usai Covid-19 berlalu, program pelatihan tersebut akan dilaksanakan dengan tatap
muka secara langsung.
"Pelatihan dengan tatap muka langsung lebih relevan, mudah dipahami serta lebih mudah dalam
masuk lapangan pekerjaan baru," saran Pardede.
Apakah peserta pelatihan prakerja ini otomatis akan terserap di dunia kerja nantinya? Pardede
mengatakan, kartu prakerja tidak bisa menjadi tumpuan satu-satunya. "Harus ada kerja sama
dengan dunia usaha. Peran Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Pendidikan juga
penting dalam menyukseskan program kartu prakerja tersebut," kata dia.
Pardede juga mengingatkan, bahwa program kartu prakerja yang disusun pemerintah menyasar
pada masyarakat kelas menengah. "Targetnya adalah masyarakat menengah dengan
pendidikan S MA, meski tidak tertutup kemungkinan lulusan SMP bisa mengikuti
program ini. Bagi masyarakat berpendidikan tinggi sebaiknya tidak perlu mengikuti program ini
karena bukan menjadi sasaran prioritas," kata Pardede.
Sementara itu pengamat kebijakan publik Agus Pam-bagyo menilai, pemerintah perlu
melakukan kajian agar materi pelatihan yang diberikan dalam program kartu prakerja tepat
sasaran dan relevan dengan kebutuhan industri.
Pemerintah juga harus punya alasan yang kuat untuk menetapkan satu program pelatihan
sebelum menjalankannya, termasuk penunjukan vendor serta nilai program penetapan.
"Hal ini penting karena saat ini banyak materi pelatihan yang gratis melalui berbagai platform
sosial media. Karena itu riset sangat menentukan nilai lebih serta keberhasilan dari program
kartu prakerja," kata Agus.
Agus berpendapat, program kartu prakerja bisa disebut berhasil jika peserta program kartu
prakerja bisa terakomodasi jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak memiliki kartu,
(id)
35