Page 78 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 AGUSTUS 2019
P. 78
Sementara politikus Gerindra Andre Rosiade, yang mendampingi Federasi Serikat
Pekerja Semen se-Indonesia, mengatakan buruh lokal di pabrik semen CONCH
hanya dibayar setara upah minimum kota (UMK).
Hal ini membuat pabrik CONCH bisa menekan biaya operasional produksi dan
menjual semen dengan harga murah.
"Pabrik semen Cina itu terindikasi memberikan gaji pegawainya itu di bawah
kelayakan. Mereka itu hanya dibayar [setara] UMK. Masa [pekerja bergelar] S1
dibayar UMK, jadi mereka setarakan semua UMK, itu menurunkan biaya [produksi]
mereka," kata Andre.
Dia menilai kualitas semen produksi pabrik milik Indonesia sebenarnya bermutu
dan layak bersaing dengan barang dari negara lain.
Namun, kata Andre, praktik predatory pricing atau penjualan barang dengan
harga jauh di bawah standar pasar bisa membikin pabrik-pabrik semen milik
Indonesia gulung tikar.
"Beda industri semen dan baja. Industri semen Indonesia efisien, lalu juga siap
bersaing. Lalu juga industri ini juga teknologinya modern, industri semen kita tidak
kalah dengan dengan yang di luar negeri jadi tak ada alasan kita kalah kecuali
memang ada praktik kecurangan," kara Andre..
(tirto.id - Sosial Budaya )
Reporter: Selfie Miftahul Jannah Penulis: Selfie Miftahul Jannah Editor: Addi M
Idhom
Page 77 of 110.