Page 54 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 SEPTEMBER 2021
P. 54

positive - Himawan Estu Bagijo (Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans)
              Provinsi Jawa Timur) Mari kita koordinasi bareng, mari bersama-sama, ini waktu kita berbuat.
              Negara tujuan yang sudah dibuka ini tugas kita sebagai aparatur memberikan support kepada
              masyarakat, para pencari kerja (PMI)



              Ringkasan

              Kondisi pandemi Covid-19 berdampak langsung pada sektor pekerja migran. Di Jawa Timur saja,
              ada belasan ribu PMI yang saat ini tertahan tak bisa berangkat ke negara tujuan penempatan
              mereka.  Pun  kepulangan  Pekerja  Migran  Indonesia  (PMI)  baik  finish  kontrak,  PHK  atau
              dideportasi  dan  gagal  berangkat  menjadi  tambahan  permasalahan  baru.  Sedangkan
              permasalahan  lain  yang  dihadapi  adalah  kurangnya  komunikasi  dan  kooordinasi  pemerintah
              dengan otoritas negara tujuan penempatan PMI.



              TAK KUNJUNG TERBANG, PROBLEMATIKA PMI AKIBAT PANDEMI

              Kondisi pandemi Covid-19 berdampak langsung pada sektor pekerja migran. Di Jawa Timur saja,
              ada belasan ribu PMI yang saat ini tertahan tak bisa berangkat ke negara tujuan penempatan
              mereka.  Pun  kepulangan  Pekerja  Migran  Indonesia  (PMI)  baik  finish  kontrak,  PHK  atau
              dideportasi dan gagal berangkat menjadi tambahan permasalahan baru.

              Sedangkan  permasalahan  lain  yang  dihadapi  adalah  kurangnya  komunikasi  dan  kooordinasi
              pemerintah dengan otoritas negara tujuan penempatan PMI.

              Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (Aspataki) Saiful
              Mashud mengatakan usai penghentian, saat ini sebenarnya ada beberapa negara yang telah
              membuka kembali penempatan pekerja migran, diantaranya Hongkong, per 30 Agustus 2021
              lalu. Namun dengan sejumlah syarat dan ketentuan baru.

              Saiful menilai belum ada persamaan persepsi terutama dalam hal teknis dari berbagai pemangku
              kebijakan baik di dalam maupun di negara penempatan.

              "Pertama  kali  harus  ada  rekomendasi  dari  para  perwakilan  pemerintah  kita  seperti  KDEI  di
              Taiwan maupun KJRI di Hongkong, diantaranya soal up-date covid terkini, intinya koordinasi,"
              kata  Saiful  dalam  kesempatan  progam  dialog  Lintas  Madiun  Pagi  Pro  1  RRI  Madiun,  Kamis
              (2/9/2021).

              Ia  menyontohkan  soal  syarat  surat  vaksinasi  yang  berbeda.  Dimana  ada  negara  yang
              menyaratkan sertifikat vaksin sesuai standar yang dikeluarkan Badan Kesehatan Dunia WHO.
              Dan  surat  vaksin  yang  dikeluarkan  pemerintah  Indonesia  dinilai  belum  memenuhi  standar
              tersebut.

              "Kemarin Hongkong yang terbaru mulai 30 Agustus 2021 namun sayang sekali kita belum bisa,
              pihak  kita  perlu  komunikasi  dengan  otoritas  Hongkong  terutama  soal  sertifikasi  vaksin.  Kita
              berbeda dengan Filipina yang sudah sesuai standar WHO," sambungnya.


                                                           53
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59