Page 55 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 SEPTEMBER 2021
P. 55

Selain  itu  Saiful  menyebut  permasalahan  lain  yang  muncul  adalah  mekanisme  pengurusan
              dokumen  kesehatan  di  Kantor  Kesehatan  Pelabuhan  (KKP)  yang  masih  menggunakan  cara
              konvensional. Hal ini dirasa menyulitkan selain menyebabkan antrian mengingat jumlahnya yang
              hanya ada dua, di Surabaya dan Jakarta.

              "Di  Indonesia  sendiri  ada  KKP  yang  hingga  saat  ini  belum  mampu  menuntaskan.  Untuk
              perjalanan ke Negara tujuan, PMI harus mendapat surat dari KKP, sementara KKP hanya ada di
              Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta dan Juanda Surabaya. Kami sangat berharap itu
              bisa difasilitasi Disnaker apakah form-nya bisa diisi di masing-masing perusahaan (P3MI) atau di
              Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Seluruh Provinsi," bebernya.


              Sementara  itu  dalam  kesempatan  yang  sama  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi
              (Disnakertrans)  Provinsi  Jawa  Timur  Himawan  Estu  Bagijo,  mengatakan  memang  sejumlah
              keputusan  atau  regulasi  yang  telah  diterbitkan  Kementeriannya  tidak  serta  merta  dapat
              dilakukan karena menyangkut koordinasi.

              "Regulasi atau keputusan dibuat tapi koordinasi belum jalan. Yang bikin keputusan memang
              Menaker,  tapi  Menaker  kan  tidak  bisa  ngirim  langsung  pekerja  ke  Luar  Negeri.Jadi  jika  ada
              masalah  seperti  ini  pekerjaan  pertama  Kadisnaker  di  Kabupaten/Kota  terutama  di  kantong-
              kantong PMI harus langsung menghubungi dan berkoordinasi dengan Perusahaan Penempatan
              Pekerja Migran Indonesia (P3MI)," papar Himawan.

              Iapun  berjanji  segera  melakukan  sejumlah  langkah  koordinasi  ke  beberla  pihak  terutama  di
              daerah, termasuk dengan pihak KKP.

              "Mari kita koordinasi bareng, mari bersama-sama, ini waktu kita berbuat. Negara tujuan yang
              sudah  dibuka  ini  tugas  kita  sebagai  aparatur  memberikan  support  kepada  masyarakat,  para
              pencari kerja (PMI)" tandasnya.

              Untuk diketahui Tahun 2021 PMI finish kontrak sebanyak 36.030 orang atau sebesar 94,70%.
              Adapun PMI bermasalah sebanyak 1.947 orang (5.11%). PMI bermasalah ini pulang dengan
              status deportasi karena masalah dokumen imigrasi atau dokumen kerja. Jumlah ini jauh lebih
              besar jika dibanding tahun sebelumnya.

              Peta kepulangan PMI bermasalah di Jawa Timur terbanyak berasal dari Sampang, Pamekasan,
              Bangkalan dan Jember. Sedang kepulangan PMI finish kontrak terbanyak berasal dari Kabupaten
              Malang, Tulungagung, Kabupaten Blitar dan Ponorogo.

              Sedangkan jumlah PMI Jatim yang tertahan dan tak bisa berangkat ke Luar Negeri baik eks yang
              ingin kembali maupun Calon PMI baru mencapai 16 hingga 18 ribu orang, dan jumlah ini terus
              bertambah seiring masih diberlakukannya pemberhentian pengiriman PMI.














                                                           54
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60