Page 189 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2021
P. 189
Bagi peserta BP Jamsostek yang pensiun, pengajuan klaim JHT selain dokumen di atas, harus
ditambah surat keterangan pensiun.
Kemudian, untuk pengajuan klaim JHT 10 persen, perlu melampirkan surat keterangan masih
aktif bekerja atau surat keterangan berhenti bekerja. Pengajuan klaim JHT 10% akan dipotong
pajak progresif bila pengambilannya lebih dari 2 tahun.
Kemudian bagi pengajuan klaim JHT sebesar 30%, butuh syarat tambahan dokumen perbankan
serta buku tabungan bank kerja sama pembayaran JHT 30% untuk kepemilikan rumah.
Bila WNA ingin meninggalkan NKRI maka dokumen yang diperlukan untuk klaim JHT adalah:
-Kartu kepesertaan BP Jamsostek
-paspor yang masih berlaku
-Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS)
-buku tabungan
-surat pernyataan tidak bekerja lagi di Indonesia
-surat keterangan berhenti bekerja atau kontrak kerja
-NPWP.
Cara pencairan JHT Jamsostek dengan dua cara yaitu pertama langsung datang ke Kantor
Cabang BPJS Ketenagakerjaan (offline) dan kedua klaim secara daring (online).
Berikut buat yang ingin mengajukan klaim JHT secara offline:
-Persiapkan dokumen asli sesuai kriteria peserta.
-Aktifkan fitur GPS dan pastikan berada di sekitar lokasi Kantor Cabang BP Jamsostek.
-Scan kode batang (QR Code) yang terdapat di kantor cabang.
-Isi data pada kolom yang tersedia.
-Unggah dokumen persyaratan klaim.
-Dapatkan notifikasi atau informasi pemberitahuan pengajuan klaim berhasil dilakukan.
-Perlihatkan notifikasi pengajuan klaim yang berhasil tersebut kepada petugas agar mendapat
nomor antrean.
-Petugas akan memanggil nomor antrean untuk verifikasi wawancara.
-Dapatkan tanda terima pengajuan berkas klaim.
-Lakukan penilaian kepuasan melalui e-survey.
-Terakhir, peserta akan menerima saldo JHT di rekening yang didaftarkan.
Berikut cara pengajuan klaim JHT secara online:
-Registrasi di laman lapakasik.bpjsketenagakerjaan.go.id.
-Isi data
188