Page 73 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 07 NOVEMBER 2019
P. 73
Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan Nomor B-m/308/HI.01.00/X/2019.
Sidoarjo memang belum mengirimkan usulan nilai UMK tahun 2020 ke Pemprov
Jatim. Namun, pemkab setempat mengisyaratkan bakal menyesuaikan dengan
petunjuk dari Pemerintah Pusat dan Provinsi.
"Saat ini masih proses pembahasan bersama dewan pengupahan di Sidoarjo. Tapi,
kami berpedoman pada petunjuk dari Pemerintah Pusat dan Provinsi," ungkap
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sidoarjo, Fenny Apridawati, Jumat (1/11/2019).
Dengan begitu, artinya berpotensi kuat kenaikan UMK Sidoarjo mencapai kisaran Rp
4,2 juta. Dengan perhitungan angka UMK tahun ini sebesar Rp 3,8 juta, ditambah
8,51 persen.
Apalagi, sinyal dari para pelaku usaha juga tidak menolak rumusan penetapan nilai
UMK tersebut.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sidoarjo Sukiyanto, beberapa waktu
lalu menyampaikan ke wartawan bahwa pihaknya berharap pembahasan UMK
berjalan lancar karena sudah ada PP-nya.
"Harapannya pembahasan tidak alot seperti tahun sebelumnya. Karena sudah ada PP
78 tahun 2015. Itu yang menjadi rujukan," tuturnya.
Dua tahun terakhir, penentuan UMK memang berjalan alot. Bahkan ada dua usulan
nilai UMK. Pengusaha meminta pemkab mengusulkan nilai UMK sesuai PP no 78
tahun 2015. Sedangkan serikat pekerja menilai nilai UMK terlalu kecil.
Tahun lalu, rapat dewan pengupahan deadlock. Alhasil pemkab mengusulkan dua
UMK. Yaitu Rp 3.864.696,20 sesuai PP no 78 tahun 2015. Sedangkan serikat pekerja
meminta nilai upah sebesar Rp 4.125.000. Hasilnya, Pemprov meminta usulan UMK
menganut aturan pemerintah.
Page 72 of 133.