Page 58 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 02 JANUARI 2020
P. 58
tersebut. Situs World Population Review melansir, ada 10 negara memberikan upah
per jam dengan nilai besar, yakni Luksemburg, Australia, Prancis, Selandia Baru,
Jerman, Belanda, Belgia, Inggris, Irlandia, dan Kanada.
Untuk sektor industri, kata Agus, akan tetap mengikuti pola gaji minimum bulanan.
Namun sektor penunjang industri, seperti sektor jasa dan perdagangan dapat
memanfaatkan penerapan upah per jam. "Jadi, penerapan gaji per jam ini untuk
pekerja jasa dan pekerja paruh waktu. Misalnya konsultan. Skema pengupahan per
jam sebenarnya sudah lumrah dilakukan di negara-negara maju," ungkapnya.
Pembayaran per jam ini, menurut Menperin akan membuka kesempatan bagi
perusahaan dalam memberikan fleksibilitas untuk menerapkan pengupahannya.
"Sebenarnya ini adalah opsi perusahaan maupun pekerja untuk menentukan cara
kerja yang paling tepat untuk mereka," imbuhnya.
Saat ini, dengan skema gaji tetap, pekerja yang masuk dengan jumlah hari yang
berbeda tetap mendapatkan gaji yang sama. Sementara upah per jam, upah yang
diterima pekerja sesuai dengan jam kerjanya. "Oleh karena itu, diharapkan bisa
meningkatkan produktivitas pekerja kita," ujar Agus.
Menperin pun mengemukakan, pemerintah sedang memberikan perhatian lebih
kepada pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai program prioritas.
"Fokus ini salah satunya guna merebut peluang terhadap momentum bonus
demografi yang dinikmati Indonesia hingga tahun 2030 nanti," tandasnya.
Page 57 of 153.