Page 195 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 OKTOBER 2021
P. 195
PEMERINTAH HARUS ANTISIPASI LEDAKAN PENGGANGGURAN
Salah satu masalah yang dihadapi Indonesia untuk menyongsong era bonus demografi tahun
2045 adalah soal penyiapan lapangan kerja.
"Kalau pemerintah Indonesia tidak antisipasi maka akan terjadi ledakan penggangguran," kata
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bali, Reyna
Usman saat melakukan visit study ke Farmer Market di Kampus Harvard University Boston USA,
Selasa (19/10/2021) sebagaimana dalam siaran persnya.
Untuk mengantisipasi ledakan pengangguran, kata mantan Dirjen Pembinaan Penempatan
Tenaga Kerja, Kemenaker itu adalah dengan melakukan pemberdayaan masyarakat
sebagaimana dilaksanakan di AS.
Model model pemberdayaan masyarakat di AS, kata dia, dikenal pertama pada tahun 1887
Buffalo Charity Organization Society dan berlanjut dengan semangat konsep empowerment
(pemberdayaan).
"Memang kita mengenal AS sangat mendukung program program komunitas masyarakat antara
lain kerja sama Universitas dengan para petani yang dikenal dengan Farmer Market," kata dia.
Reyna mengatakan, untuk mengatasi ledakan pengangguran dan menyiapkan lapangan kerja,
maka pemerintah bersama pihak swasta dan masyarakat hendaknya bersama-sama melakukan
pemberdayaan masyarakat. "Masyarakat disiapkan menjadi pekerja yang mempunyai
kompetensi dan mempunyai keahlian untuk berwirausaha," kata Reyna.
Ia mengatakan, dalam masa pandemi Covid-19 ini, program pemberdayaan masyarakat yang
diawali dengan program yang berfokus pada kesehatan. Selanjutnya tentu dengan program
peningkatkan kesejahteraan masyarakat yang diawali dengan penanggulangan kemiskinan dan
lingkungan yang berkelanjutan.
Reyna mengatakan, pemberdayaan masyarakat ini harus dilakukan semua desa di Indonesia.
Hal ini seiring dengan gagasan politik kesejahteraan sebagaimana digaungkan Ketua Umum PKB
Muhaimin Iskandar.
Sebelumnya Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menegaskan, Kemenaker meningkatkan
kompetensi pencari kerja. Peningkatan dilakukan melalui berbagai pelatihan vokasi baik yang
dilakukan pemerintah maupun swasta.
"Peningkatan kompetensi calon pekerja ini yang sedang kita lakukan," ucap Ida.
Ida menjelaskan, pihaknya gencar melakukan peningkatan kompetensi calon pekerja, mengingat
dalam profil ketenagakerjaan Indonesia didominasi pencari kerja yang berpendidikan SMP ke
bawah dan skill terbatas, yang pada akhirnya produktivitasnya pun terbatas.
"Ini pekerjaan terberat kita. Padahal kita akan punya bonus demografi, yakni usia produktifnya
dominan 70 persen, dan menjadi tidak baik kalau tidak diikuti oleh kompetensi yang belum
memiliki daya saing," ujarnya.
Ia mengatakan, upaya Kemenaker dalam mewujudkan pencari kerja yang kompeten dengan
cara menggencarkan pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas tengah-tengah
masyarakat. "Ini sebagai upaya mendekatkan akses pelatihan kepada masyarakat," ucapnya.
Untuk itu, sambungnya, sejak 2017 hingga 2020, Kemenaker telah membangun 2.127 BLK
Komunitas yang melatih masyarakat dengan berbagai kejuruan dan program pelatihan.
194