Page 201 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 OKTOBER 2021
P. 201
Acara penandatanganan turut dihadiri Duta Besar RI untuk Australia, Kristiarto Legowo, Konsul
Jenderal RI Sydney, Vedi Kurnia Buana, Koordinator Fungsi Ekonomi KJRI Sydney, Trisari Dyah
Paramita, serta perwakilan dari grup HoI dan PDS.
Dalam sambutannya, Dubes Kristiarto Legowo menyambut baik rencana kerja sama penempatan
pekerja migran Indonesia ke Australia, dan menyampaikan bahwa perjanjian kerja sama
merupakan tonggak penting dalam kerjasama di bidang ketenagakerjaan, khususnya ketika
Australia membuka kembali perbatasannya.
Dubes RI Canberra menambahkan bahwa perjanjian kerja sama ini juga merupakan wujud nyata
pemanfaatan Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA CEPA)
yang patut diapresiasi.
"Saya harap ke depan dapat dikembangkan ke sektor-sektor lain dengan keahlian dan
keterampilan yang lebih tinggi, seperti sektor kesehatan dan hospitality sehingga memberikan
pemanfaatan yang lebih tinggi pada perekonomian Indonesia," ujar Dubes Kristiarto.
Direktur HoI Gateway, Hendra Saputra, menjelaskan bahwa rencana kerjasama pengiriman PMI
ke Australia beranjak dari keinginan untuk membantu menciptakan lapangan kerja bagi pekerja
Indonesia dan memanfaatkan kekosongan pekerja di sektor perkebunan di Australia, serta
memanfaatkan rencana dikeluarkannya visa sektor pertanian oleh pemerintah Australia.
Konjen RI Sydney menyambut baik kemitraan HOI dengan PDS yang dimotori oleh Maxixe
Mantofa, sosok yang bepengalaman dalam pengiriman PMI di berbagai sektor ke sejumlah
negara sejak tahun 1999.
Konjen Vedi menyampaikan selamat atas penandatanganan perjanjian kerja sama dan berharap
kerja sama dapat terus berlangsung sehingga dapat terus menciptakan peluang di berbagai
sektor yang dapat dimanfaatkan oleh para PMI.
Konjen Vedi menggarisbawahi bahwa KJRI Sydney akan terus memberikan dukungan, termasuk
di antaranya dengan memfasilitasi konsultasi dengan Kementerian Tenaga Kerja Indonesia guna
memastikan perjanjian nantinya berjalan dengan lancar, dan pengiriman pekerja migran
Indonesia memenuhi prinsip-prinsip perlindungan yang diamanatkan oleh pemerintah.
Perjanjian kerja sama direncanakan untuk berlaku selama tiga tahun di mana tahap pertama
akan dikirim sebanyak 100 PMI dengan proyeksi 1000 PMI selama tiga tahun.
200