Page 169 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2021
P. 169
Untuk itu, Kementeriaan Ketenagakerjaan menyelenggarakan Workshop ASEAN-OSHNET
(Occupational Safety and Health Network) tentang Penelitian Justifikasi Ekonomi Pelaksanaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Sektor Konstruksi.
Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, yakni Rabu dan Kamis, 13-14 Oktober secara
virtual dan diikuti semua negara anggota ASEAN.
Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Haiyani Rumondang menyampaikan workshop penelitian ini penting mengingat sektor
konstruksi memiliki risiko K3 yang tinggi.
"Melalui penelitian ini diharapkan dapat membantu menekan kecelakaan kerja melalui
pendekatan justifikasi ekonomi di sektor konstruksi. Kalau kecelakaan kerja bisa ditekan, maka
pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja," ujarnya.
Merujuk siaran pers ILO pada 17 September lalu, ILO dan WHO memperkirakan hampir dua juta
orang meninggal karena penyakit dan cedera akibat kerja.
Kecelakaan dan penyakit akibat kerja mengurangi produktivitas, membebani sistem kesehatan,
dan dapat berdampak pada pendapatan pekerja.
Oleh karena itu, Haiyani mengatakan, pemerintah, pengusaha, dan pekerja perlu bekerja sama
untuk mengambil tindakan guna mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja mengingat
rentannya bahaya di tempat kerja, khususnya di sektor konstruksi.
"Pimpinan kami, Ibu Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah juga dalam berbagai kesempatan
sangat menekankan pentingnya K3 di tempat kerja, terutama di sektor konstruksi yang rentan
akan bahaya kecelakaan dan penyakit akibat kerja," kata Haiyani Rumondang.
(mrk/jpnn)
168