Page 168 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2021
P. 168
Judul Kemnaker Ajak ASEAN-OSHNET Tekan Kecelakaan Kerja di Sektor
Konstruksi
Nama Media jpnn.com
Newstrend Workshop ASEAN-OSHNET
Halaman/URL https://www.jpnn.com/news/kemnaker-ajak-asean-oshnet-tekan-
kecelakaan-kerja-di-sektor-konstruksi
Jurnalis redaksi
Tanggal 2021-10-14 14:55:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PPK & K3
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
positive - Haiyani Rumondang (Direktur Jenderal Binwasnaker dan K3 Kementerian
Ketenagakerjaan) Melalui penelitian ini diharapkan dapat membantu menekan kecelakaan kerja
melalui pendekatan justifikasi ekonomi di sektor konstruksi. Kalau kecelakaan kerja bisa ditekan,
maka pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja
negative - Haiyani Rumondang (Direktur Jenderal Binwasnaker dan K3 Kementerian
Ketenagakerjaan) Pimpinan kami, Ibu Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah juga dalam
berbagai kesempatan sangat menekankan pentingnya K3 di tempat kerja, terutama di sektor
konstruksi yang rentan akan bahaya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
Ringkasan
Berbagai upaya peningkatan pelaksanaan dan penelitian keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
di bidang konstruksi telah dilakukan. Namun masih banyak hal yang perlu diteliti, terutama untuk
justifikasi ekonomi yang memerlukan kajian lebih lanjut. Untuk itu, Kementeriaan
Ketenagakerjaan menyelenggarakan Workshop ASEAN-OSHNET (Occupational Safety and Health
Network) tentang Penelitian Justifikasi Ekonomi Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
di Sektor Konstruksi. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, yakni Rabu dan Kamis, 13-
14 Oktober secara virtual dan diikuti semua negara anggota ASEAN.
KEMNAKER AJAK ASEAN-OSHNET TEKAN KECELAKAAN KERJA DI SEKTOR
KONSTRUKSI
JAKARTA - Berbagai upaya peningkatan pelaksanaan dan penelitian keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) di bidang konstruksi telah dilakukan. Namun masih banyak hal yang perlu diteliti,
terutama untuk justifikasi ekonomi yang memerlukan kajian lebih lanjut.
167