Page 163 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2021
P. 163

Untuk itu, Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan menyelenggarakan ASEAN-OSHNET
              The  1st  Workshop  Research  on  Economic  Justification  of  Occupational  Safety  and  Health
              Implementation  in  the  Construction  Sector  (Penelitian  Justifikasi  Ekonomi  Pelaksanaan
              Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Sektor Konstruksi).

              Workshop penelitian ini diselenggarakan selama dua hari, yakni pada Rabu-Kamis (13-14/10)
              secara virtual dan diikuti semua negara anggota ASEAN.

              Direktur  Jenderal  Pembinaan  Pengawasan  Ketenagakerjaan  dan  Keselamatan  dan  Kesehatan
              Kerja (Binwasnaker dan K3), Haiyani Rumondang, menyatakan bahwa workshop penelitian ini
              penting mengingat sektor konstruksi memiliki risiko K3 yang tinggi.

              "Melalui kegiatan penelitian ini diharapkan dapat membantu menekan kecelakaan kerja melalui
              pendekatan justifikasi ekonomi di sektor konstruksi. Kalau kecelakaan kerja bisa ditekan, maka
              pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja," ujarnya.

              Merujuk siaran pers ILO pada 17 September 2021, ILO dan WHO memperkirakan hampir dua
              juta orang meninggal karena penyakit dan cedera akibat kerja. Kecelakaan dan penyakit akibat
              kerja  mengurangi  produktivitas,  membebani  sistem  kesehatan,  dan  dapat  berdampak  pada
              pendapatan pekerja.

              Oleh karena itu, sambungnya, pemerintah, pengusaha, dan pekerja perlu bekerja sama untuk
              mengambil  tindakan  guna  mengurangi  kecelakaan  dan  penyakit  akibat  kerja  mengingat
              rentannya bahaya di tempat kerja, khususnya di sektor konstruksi.

              "Pimpinan kami, Ibu Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah juga dalam berbagai kesempatan
              sangat menekankan pentingnya K3 di tempat kerja, terutama di sektor konstruksi yang rentan
              akan bahaya kecelakaan dan penyakit akibat kerja," ucapnya.

              [hhw].






































                                                           162
   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168