Page 75 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2021
P. 75
“Pemerintah juga memainkan tindakan pencegahan Covid-19 kemampuan untuk menilai risiko
bagi perusahaan penting untuk menavigasi strategi bisnis, terutama dalam masa pandemi ini,
ujar dia dalam keterangannya, Kamis, (14/10/2021)
Minister for Economic and Development Affairs, Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Masato
Usui menerangkan, keberlanjutan bisnis di tempat kerja menjadi suatu tantangan tersendiri di
banyak negara, termasuk Jepang dan Indonesia.
Maka dari itu ia menilai, cara-cara baru dalam bekerja dan meningkatkan pentingnya kesehatan
serta keselamatan di tengah pandemi Covid-19 dapat mendorong perekonomian negara.
"Seperti melakukan verifikasi bisnis secara hybrid. Kemudian, melakukan pemasaran secara
daring," ujarnya.
Sementara itu, ekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Teguh Dartanto pada
kesempatan itu menekankan kepada pelaku bisnis untuk membangun sistem kerja yang lebih
aman. Menurutnya, kesehatan dan keselamatan pekerja menjadi kunci dari produktivitas di masa
depan.
"Karena apa? Kalau misalnya selama pandemi ini tenaga kerja merasa tidak aman tidak sehat
untuk WFO, atau untuk pergi ke tempat kerja, ini bisa mempengaruhi mood, bisa mempengaruhi
juga produktivitas dan inovasi-inovasi," jelas dia.
Ia mengungkap, para pekerja di bidang manufaktur selama ini kurang mendapat perhatian
terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja. Ia berharap ada komitmen kuat dari pelaku
bisnis hingga tenaga kerja itu sendiri, terkait dengan protokol kesehatan dan keselamatan kerja.
Pemerintah pusat maupun daerah dinilainya juga perlu membentuk suatu pedoman terkait
dengan kesehatan dan keselamatan kerja selama pandemi, dengan didukung sosialisasi masif.
Berdasarkan survei yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC), lebih dari 35% responden saat
ini bekerja dengan sistem WFO dan WFH bergantian. Hanya 23,6 persen responden yang saat
ini bekerja di rumah sepenuhnya. Umumnya sistem kerja selama pandemi sudah menerapkan
aturan 5M/protocol kesehatan ketat saat Work From Office atau Bekerja di Kantor, hanya 15,5
persen responden yang melakukan penambahan produk, dan layanan serta mulai memperluas
pasar (diversifikasi usaha).
74