Page 84 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2021
P. 84

Minister for Economic and Development Affairs, Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Masato
              Usui menerangkan, keberlanjutan bisnis di tempat kerja menjadi suatu tantangan tersendiri di
              banyak negara, termasuk Jepang dan Indonesia.

              Maka dari itu ia menilai, cara-cara baru dalam bekerja dan meningkatkan pentingnya kesehatan
              serta keselamatan di tengah pandemi Covid-19 dapat mendorong perekonomian negara. "Seperti
              melakukan  verifikasi  bisnis  secara  hybrid.  Kemudian,  melakukan  pemasaran  secara  daring,"
              ujarnya.

              Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Teguh Dartanto pada kesempatan itu
              menekankan  kepada  pelaku  bisnis  untuk  membangun  sistem  kerja  yang  lebih  aman.
              Menurutnya,  kesehatan  dan  keselamatan  pekerja  menjadi  kunci  dari  produktivitas  di  masa
              depan.

              "Karena apa? Kalau misalnya selama pandemi ini tenaga kerja merasa tidak aman tidak sehat
              untuk WFO, atau untuk pergi ke tempat kerja, ini bisa mempengaruhi mood, bisa mempengaruhi
              juga produktivitas dan inovasi-inovasi," jelas dia.

              Ia  mengungkap,  para  pekerja  di  bidang  manufaktur  selama  ini  kurang  mendapat  perhatian
              terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja. Ia berharap ada komitmen kuat dari pelaku
              bisnis hingga tenaga kerja itu sendiri, terkait dengan protokol kesehatan dan keselamatan kerja.
              Pemerintah  pusat  maupun  daerah  dinilainya  juga  perlu  membentuk  suatu  pedoman  terkait
              dengan kesehatan dan keselamatan kerja selama pandemi, dengan didukung sosialisasi masif.

              Berdasarkan survei yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC), lebih dari 35% responden saat
              ini bekerja dengan sistem WFO dan WFH bergantian. Hanya 23,6% responden yang saat ini
              bekerja di rumah sepenuhnya.

              Umumnya sistem kerja selama pandemi sudah menerapkan aturan 5M/protocol kesehatan ketat
              saat  Work  From  Office  atau  Bekerja  di  Kantor,  hanya  15,5%  responden  yang  melakukan
              penambahan produk, dan layanan serta mulai memperluas pasar (diversifikasi usaha).

              Responden juga bersedia untuk kembali kerja di kantor apabila perusahaan menyiapkan masker,
              hand sanitizer dan vitamin untuk karyawan. Lebih dari 60 persen responden juga menyatakan
              perusahaan harus memberikan vaksinasi kepada karyawan.

              Staf Ahli Bidang Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal Kementerian Investasi, Heldy Satrya
              Putera, menerangkan bahwa pada 2021 pihaknya mendorong investasi di sektor prioritas yang
              memiliki nilai tambah.

              Namun  demikian,  ia  menerangkan,  pihaknya  selalu  berkoordinasi  dengan  berbagai  pihak
              terutama  Kementerian  Koordinator  Perekonomian,  untuk  selalu  memantau  izin-izin  bisnis
              berbasis risiko.

              Saat  ini,  lanjut  dia,  pemerintah  juga  sedang  memaksimalkan  sistem  perizinan  melalui  OSS
              (Online Single Submission). Menurutnya, OSS merupakan implementasi dari UU Cipta Kerja.

              "Sebetulnya dilihat dari sisi kesehatan kemudian keamanan juga dan lingkungan hidup, kita terus
              mengevaluasi  kira-kira  mana  dari  kegiatan  usaha  yang  berisiko.  Jadi  koordinasi  akan  selalu
              lakukan, untuk terus kita evaluasi dan sesuaikan dengan kebutuhan yang ada," ucapnya.

              Sementara  itu,  Direktur  Utama  J  Trust  Bank,  Ritsuo  Fukadai  mengatakan,  selama  pandemi
              pihaknya juga selalu mengimbangi antara pendidikan dan kesehatan para pekerja, yang saat ini
              ada 1.000 orang.


                                                           83
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89