Page 65 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 JANUARI 2020
P. 65
Ketenagakerjaan. Untuk perusahaan yang terdaftar, mohon tertib iurannya,
melaporkan upah yang sebenarnya. Sehingga pekerja mendapat kepastian manfaat
baru sehingga produktivitas meningkat," tandasnya.
BPJS Ketenagakerjaan Ganti Nama Jadi BP Jamsostek
Dalam rangka ulang tahun BPJS Ketenagakerjaan yang ke-42, Direktur utama BPJS
Agus susanto, dalam sambutannya mengumumkan bahwa BPJS Ketenagakerjaan
berganti nama menjadi BP Jamsostek, di gedung baru BP Jamsostek, Jakarta, Kamis
(12/12/2019).
"Kita ada panggilan baru, ada standarisasi. Tolong panggil kami BP Jamsostek,
bukan ganti nama tetapi kita memberi nama panggilan baru agar memudahkan
orang memanggil BPJS Tenaga Kerja," jelas Agus.
Selain itu, menurutnya dalam ulang tahun kali ini menjadi istimewa, karena
diselenggarakan di gedung baru, yakni Plaza BP Jamsostek. Selain menjadi kantor
pusat, gedung tersebut juga disewakan untuk publik.
"Gedung ini adalah milik pekerja Indonesia. Kami sebagai badan juga menyewa,
yang hasil sewanya kita kembalikan kepada pemilik yaitu pekerja Indonesia," kata
Agus.
Di usia BP Jamsostek yang ke-42 tahun, ia menyampaikan, tentu banyak tantangan
dan suka duka dalam jaminan sosial, banyak hal yang sudah dilakukan, maka
dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak, baik pekerja, stakeholder, perusahaan,
maupun pemerintah.
"bisa mencapai 42 tahun perjalanan BPJS, saya kira hal itu didukung atas kerja
sama semua pihak, termasuk dukungan stakeholder kami, kami memiliki 325 kantor
cabang di seluruh Indonesia," ungkapnya.
Meskipun, sudah ada 52 juta peserta BPJS Ketenagakerjaan yang terdaftar.
Menurutnya masih jauh dibelakang Singapura dan Malaysia, maka perlu untuk
meningkatkan pengelolaan, agar sesuai dengan regulasi yg ada.
Harapan ke Depan
Ia pun mengungkapkan harapannya untuk ke tahun depan. Bahwa pihaknya butuh
kerja sama sinergitas dukungan dari seluruh masyarakat, stakeholder dan mitranya.
Agar bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat indonesia.
"Kita saat ini menghasilkan sekitar Rp 400 triliun, kita targetkan tahun depan lebih
dari Rp 500 triliun," kata Agus.
Selain itu, Agus suprapto juga menyampaikan sambutannya mewakili Kemenko
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan professor doktor muhajid effendi.
Page 64 of 203.