Page 45 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 07 OKTOBER 2019
P. 45
Title CUKAI ROKOK BAKAL NAIK, BURUH TERANCAM KENA PHK MASSAL
Media Name jpnn.com
Pub. Date 05 Oktober 2019
Page/URL https://www.jpnn.com/news/cukai-rokok-bakal-naik-buruh-terancam-kena-p hk-massal
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena
Wea merasa khawatir kenaikan cukai rokok bakal berimbas pada Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) secara massal, terutama untuk segmen Sigaret Kretek
Tangan (SKT) yang merupakan industri padat karya.
Hal ini juga sudah disampaikan Andi Gani saat bertemu dengan Presiden Jokowi di
Istana Bogor, Senin (30/9) lalu.
"Kami mendesak Menteri Keuangan tidak membuat gaduh dengan mengeluarkan
kebijakan yang merugikan industri dan buruh," ucap Andi Gani, Sabtu (5/10).
Pimpinan buruh se-ASEAN ini meminta kenaikan tarif cukai rokok buatan tangan
tidak melebihi dari kenaikan cukai rokok buatan mesin, khususnya untuk golongan
SKT yang menyerap tenaga kerja paling besar.
Selain itu, dia juga mendorong penggabungan batasan produksi rokok buatan
mesin Sigaret Putih Mesin (SPM) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM). Alasannya,
perusahaan rokok besar asing multinasional masih memanfaatkan tarif cukai yang
murah untuk merebut pasar.
Menurutnya, dengan melakukan penggabungan maka menciptakan aspek keadilan
dalam berbisnis di industri hasil tembakau, terutama akan melindungi pabrikan
rokok kecil untuk bersaing langsung dengan pabrikan rokok besar asing.
"Pabrik multinasional yang punya SPM dan SKM itu harus digabung. Supaya
produksi SPM dan SKM nanti jadi naik," jelasnya.
Seperti diketahui, mulai 1 Januari 2020, tarif cukai rokok akan naik sebesar 23
persen. Tak hanya mengatur kenaikan tarif cukai rokok, pemerintah juga mengatur
harga jual eceran (HJE) rokok. Kenaikan harga jual eceran rokok ditetapkan sebesar
35 persen.
Page 44 of 112.