Page 43 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 FEBRUARI 2020
P. 43
Dia berharap Indonesia mengikuti saran WHO bahwa tak perlu melakukan
pembatasan penerbangan dan perdagangan dengan Tiongkok. Menurut dia, WHO
tak setuju, bahkan berkeberatan dengan segala pembatasan travel. ''Artinya, jika
ada pembatasan, itu tak sama dengan saran WHO," katanya. Menurut dia,
kebanyakan negara di dunia mengambil langkah masuk akal dan rasional. Misalnya,
memperketat lalu lintas orang di bandara, melakukan karantina, dan mengecek
penumpang di pelabuhan. Pemeriksaan terhadap turis dari Tiongkok juga bisa
dipahami.
''Harus dihitung dulu tahap demi tahap berapa kerugian kami. Tiongkok itu sudah
delapan tahun jadi mitra perdagangan terbesar bagi Indonesia. Dan, Tiongkok
adalah negara kedua terbesar sumber wisatawan asing. Tiap tahun ada 2 juta turis
dari Tiongkok ke Indonesia. Tiongkok adalah sumber investasi terbesar di
Indonesia," ujarnya.
Dia berharap Indonesia bisa lebih bijaksana. Sebab, jika tidak, keputusan itu bisa
merugikan Indonesia.
''Mengambil kebijakan pembatasan penerbangan dan perdagangan sebenarnya
merugikan ekonomi dan perdagangan serta pariwisata Indonesia sendiri,"
tandasnya.
Pada bagian lain, virus korona mulai menyerang WNI di luar negeri. Kemarin
seorang WNI dinyatakan positif mengidap virus tersebut oleh otoritas Singapura.
Duta Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura Ngurah Swajaya menyatakan,
Kementerian Kesehatan Singapura mengumumkan bahwa WNI tersebut merupakan
kasus coronavirus ke-21.
Tidak disebutkan secara jelas identitas WNI itu. Yang pasti, dia berusia 44 tahun
dan berprofesi pekerja migran. WNI tersebut tidak memiliki riwayat bepergian ke
Tiongkok. Namun, dia bekerja di rumah warga Singapura yang sebelumnya
Page 42 of 130.