Page 106 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2020
P. 106

PEKERJA RI DILARANG MASUK TAIWAN KARENA 6 PERUSAHAAN PENYALUR LALAI

              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menginvestigasi dugaan ketidakberesan pengiriman
              tenaga  kerja  ke  Taiwan.  Hasilnya,  enam  perusahaan  penempatan  pekerja  migran  Indonesia
              (P3MI) terbukti lalai.

              Investigasi dilakukan setelah Taiwan melarang pekerja migran Indonesia (PMI) masuk. Sebab,
              puluhan PMI di Taiwan terpapar Covid-19. Padahal, mereka telah mengantongi surat keterangan
              bebas  korona  yang  dikeluarkan  otoritas  kesehatan  di  Indonesia.  Kasus  itu  membuat  Taiwan
              meragukan akurasi surat keterangan bebas Covid-19 yang dikeluarkan Indonesia.

              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menjelaskan, pihaknya sudah mengevaluasi
              dan langsung menyupervisi 14 P3MI yang diduga menempatkan PMI positif Covid-19 ke Taiwan.
              Kemenaker  turut  menggandeng  Badan  Pelindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI)  dan
              Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

              Berdasar hasil supervisi, diperoleh kesimpulan bahwa ada P3MI yang memang tidak mematuhi
              Kepmenaker 294/2020 tentang Pelaksanaan Penempatan PMI pada Masa Adaptasi Kebiasaan
              Baru. Mereka tidak melakukan PCR test kepada calon PMI (CPMI) yang akan diberangkatkan.
              "Mereka hanya melakukan rapid test," ujarnya kemarin (18/12).

              Bukan hanya itu, ditemukan pula sejumlah fakta lain. Ada P3MI yang telah melakukan PCR test,
              tetapi bukan ke sarana kesehatan (sarkes) yang ditunjuk Kemenkes. Selain itu, ada yang telah
              melakukan PCR test kepada CPMI-nya, tetapi selanjutnya tidak ada pemisahan tempat antara
              yang telah dan belum dites PCR. Kemenaker pun telah mengeluarkan rekomendasi sanksi sesuai
              dengan aturan. "Ada enam P3MI yang lalai. Berdasar aturan, kami sudah mengeluarkan surat
              peringatan untuk minta dilakukan pembenahan sesuai dengan rekomendasi dari tim evaluasi,"
              paparnya.

              Enam  perusahaan  itu  diberi  waktu  paling  lama  sebulan  untuk  melakukan  pembenahan.  Bila
              dalam kurun waku tersebut tidak melaksanakan rekomendasi, P3MI bakal dikenai sanksi skors.

              Ida  menegaskan,  kebijakan  itu  dibuat  untuk  mencegah  pelanggaran  terulang.  Pengawasan
              selanjutnya makin diintensifkan dengan melibatkan tim evaluasi yang sudah ada.

              Meski begitu, menurut Ida, sebetulnya P3MI tidak bisa sepenuhnya disalahkan. Sebab, pihak
              Taiwan selama ini tidak mensyaratkan PCR test bagi tenaga kerja asing (TKA). Karena itu, PMI
              sangat rentan dan mungkin tertular Covid-19 saat berada di perjalanan. Baik itu ketika di dalam
              pesawat maupun saat tiba di Taiwan.

              "Mengingat, saat tiba di bandara Taiwan, PMI dikumpulkan dengan pekerja migran lainnya untuk
              mengisi formulir data diri," jelas politikus PKB tersebut. Setelah itu, mereka baru diantarkan ke
              tempat karantina untuk menjalani masa karantina selama 14 hari.

              Kemenaker  bersama  BP2MI  telah  melakukan  bilateral  meeting  dengan  perwakilan  Taiwan  di
              Indonesia, Taipei Economic and Trade Office (TETO). Dalam pertemuan tersebut, pemerintah
              menyampaikan  beberapa  poin  keberatan  sekaligus  membahas  langkah-langkah  perbaikan ke
              depan. Termasuk hasil supervisi tim evaluasi.

              Namun, menurut Direktur Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN)
              Eva Trisiana, hingga kemarin belum ada tanggapan resmi dari Taiwan terkait dengan apa yang
              telah  disampaikan  Indonesia.  "Kami  belum  menerima  kembali  tanggapan  resmi  dari  pihak
              Taiwan," ungkapnya.




                                                           105
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111