Page 182 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2020
P. 182

Kepala kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Madiun, Tito Hartono mengatakan, Kebijakan itu
              tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) RI Nomor 49 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Iuran
              Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Selama Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus
              Disease (Covid-19). Relaksasi tersebut berlaku sejak Agustus 2020 hingga Januari 2021.

              "Relaksasi iuran ini bisa mendorong bagaimana badan usaha peserta BPJS Ketenagakerjaan ini
              bisa  tertib  iuran,  tertib  kepesertaan  dan  harapannya  apabila  terjadi  resiko  kami  bisa  segera
              memberikan  kemanfaatannya  kepada  peserta  maupun  ahli  waris,"  ucapnya,  Jum'at
              (18/12/2020).

              Tito menyebut, ada ada 4 jenis relaksasi yang diberikan. Pertama, relaksasi keringanan iuran
              program  Jaminan  Kecelakaan  Kerja  (JKK)  dan  Jaminan  Kematian  (JKM)  sebesar  99  persen.
              Dengan  begitu  perusahaan  hanya  membayar  1  persen  selama  masa  relaksasi.  Diskon  ini
              diberikan  secara  langsung  kepada  pemberi  kerja  dan  peserta  Bukan  Penerima  Upah  (PBPU)
              tanpa perlu melakukan pengajuan selama telah memenuhi persyaratan.

              Syaratnya adalah bagi peserta eksisting telah melunasi iuran hingga bulan Juli 2020 dan bagi
              peserta baru cukup membayar iuran penuh untuk 2 bulan pertama. Kemudian bagi peserta jasa
              konstruksi yang eksisting cukup membayar 1 persen dari sisa tagihan. Adapun bagi peserta baru
              membayar iuran penuh termin pertama dan untuk termin selanjutnya cukup membayar 1 persen.

              Kedua, relaksasi penundaan pembayaran iuran Jaminan Pensiun (JP) sebesar 99 persen. Pada
              kebijakan  ini, peserta  cukup  membayar  iuran  JP  sebesar  1 persen  selama  periode  relaksasi.
              Namun sisanya harus dibayarkan sekaligus atau bertahap dimulai paling lambat 15 Mei 2021 dan
              diselesaikan paling lambat 15 April 2022.

              Untuk  mendapatkan  manfaat  ini,  peserta  juga  harus  melunasi  iuran  bulan  Juli  2020  serta
              melakukan  pengajuan  ke  BPJamsostek.  Untuk  perusahaan  besar  dan  menengah  dalam
              pengajuannya wajib melampirkan data penurunan omset penjualan atau pendapatan per bulan
              lebih dari 30 persen sejak Februari 2020. Sedangkan, untuk perusahaan kecil dan mikro cukup
              memberikan surat pemberitahuan dan akan langsung disetujui oleh BPJamsostek.
              Ketiga, relaksasi pengenaan denda keterlambatan pembayaran iuran dari 2 persen menjadi 0,5
              persen, serta menghapus denda atas penundaan iuran Jaminan Pensiun sampai jangka waktu
              pembayaran cicilan berakhir pada 15 April 2022. Keempat, relaksasi perpanjangan jangka waktu
              pembayaran iuran dari tanggal 15 menjadi tanggal 30 bulan berikutnya. Apabila tanggal 30 jatuh
              pada hari libur maka dibayar pada hari kerja sebelum tanggal 30.

              "Mudah-mudahan dengan program relaksasi ini bisa digunakan oleh pihak badan usaha peserta
              BPJS Ketenagakerjaan untuk bisa memaksimalkan kemudahan yang diperoleh peserta dalam hal
              relaksasi iuran tersebut," tandasnya






















                                                           181
   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187