Page 81 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2020
P. 81

"Perpanjangan periode penangguhan penempatan pekerja migran ke Taiwan adalah semata-
              mata berdasarkan pertimbangan pencegahan epidemi dan tidak memiliki implikasi politik," tulis
              Taipei Economic and Trade Office (TETO) dalam keterangannya.

              Pernyataan  itu  disampaikan  TETO  untuk  menanggapi  pernyataan  Kepala  Badan  Pelindungan
              Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI)  Benny  Rhamdani,  Kamis  (17/12),  yang  mempertanyakan
              keputusan Taiwan dalam perpanjangan penangguhan yang akan berlaku tanpa batas waktu yang
              ditentukan itu.

              "Saya berharap keputusan Taiwan ini tidak didorong alasan politis, tetapi lebih ke alasan medis.
              Kami merasa larangan ini ganjil.  Apabila kebijakan itu politis, saya akan merekomendasikan
              kepada Menteri Ketenagakerjaan untuk menempatkan PMI kita ke negara lain," kata Benny.

              TETO menjawab kejanggalan yang disampaikan oleh Benny, antara lain mengenai jumlah PMI
              yang  dinyatakan  positif  Covid-19,  kebijakan  berbeda  yang  diterapkan  kepada  negara  lain
              pengirim pekerja migran, dan kemungkinan PMI tertular setibanya di Taipei.
              Menurut data otoritas Taiwan, dalam dua bulan terakhir, 127 PMI menyumbang sekitar 50 persen
              kasus Covid-19 dari total 226 kasus impor yang dilaporkan, dan di antaranya "ada 76 orang yang
              membawa hasil pemeriksaan PCR negatif dari Indonesia, namun setelah diperiksa di Taiwan
              dikonfirmasi  positif."  Selanjutnya,  TETO  juga  membantah  pernyataan  Kepala  BP2MI  tentang
              kemungkinan tertular Covid-19 di Taipei. Mereka menyebut bahwa wilayah Taiwan sebelumnya
              tak menemukan kasus penularan lokal selama 240 hari.

              "Saat  ini  Taiwan  mewajibkan  semua  penumpang  untuk  mengisi  formulir  pemeriksaan
              pencegahan  epidemi  secara  online  sebelum  keberangkatan    menghindari  sejumlah  besar
              penumpang yang berkumpul karena menunggu di bandara," tulis TETO.

              Sebaliknya,  TETO  menyebut  bahwa  "peningkatan  kasus  di  Indonesia  memunculkan
              kemungkinan adanya perbedaan hasil pemeriksaan PCR di beberapa rumah sakit di Indonesia,
              atau kemungkinan PMI tertular saat menunggu keberangkatan ke Taiwan selama 1-3 hari setelah
              menjalani pemeriksaan PCR di Indonesia." Untuk itu, otoritas Taiwan meminta otoritas terkait di
              Indonesia  memberikan  rekomendasi  lembaga  untuk  uji  PCR,  sebanyak  50  dari  daftar  500
              lembaga yang disetujui Kementerian Kesehatan RI.

              "Selain itu, Taiwan akan terus meneliti apakah terdapat perbedaan standar dan reagen dalam
              pemeriksaan PCR antara Taiwan dan Indonesia, serta menilai kelayakan pemeriksaan PCR saat
              tiba di bandara Taiwan," kata TETO.

              Sementara  itu,  BP2MI  menegaskan  pihaknya  akan  mengajak  TETO  untuk  bertemu
              membicarakan hal itu pada pekan depan, setelah peringatan Hari Buruh Migran Sedunia yang
              jatuh pada 18 Desember kemarin.

              Pihak Taiwan pun berhadap bahwa masalah ini dapat diselesaikan bersama-sama secara baik
              dan kooperatif.

              "Pemerintah  Taiwan  bersedia  untuk  membuka  kembali  penempatan  PMI  ke  Taiwan  setelah
              Taiwan dan Indonesia mencapai konsensus tentang langkah-langkah pencegahan epidemi," kata
              TETO.









                                                           80
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86