Page 147 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 FEBRUARI 2020
P. 147
Title BURUH TOLAK OMNIBUS LAW CIPTA KERJA, BKPM: INVESTASI DAN PEKERJA SALING
MEMBUTUHKAN
Media Name kontan.co.id
Pub. Date 17 Februari 2020
Page/URL https://nasional.kontan.co.id/news/buruh-tolak-omnibus-law-cipta-kerja -bkpm-investasi-
dan-pekerja-saling-membutuhkan
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Upaya pemerintah menciptakan kemudahan berbisnis dan berinvestasi melalui
Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja atau Omnibus Law Cipta Kerja
menuai kontroversi penolakan dari kalangan buruh dan pekerja. Aturan sapu jagad
tersebut dianggap tak ramah pada hak-hak pekerja, dan sebaliknya terlalu
menguntungkan investor dan pengusaha.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menanggapi gelombang
penolakan tersebut dengan maklum. Menurutnya, hal tersebut merupakan bagian
dari dinamika dalam proses pembuatan kebijakan pemerintah.
"Penolakan itu bagian dari dinamika dan saya yakin akan ada solusi," tuturnya,
Senin (17/2).
Bahlil mengatakan, saat ini pemerintah membuka kesempatan bagi publik, termasuk
para buruh, untuk memberikan masukan terhadap draf RUU Cipta Kerja terutama
pada klaster ketenagakerjaan yang belakangan menjadi kontroversi. Masukan
tersebut tentunya akan menjadi bahan pertimbangan pemerintah nanti dalam
agenda pembahasan dengan parlemen DPR RI. Di samping itu, Bahlil menjelaskan
bahwa sejatinya investor atau pengusaha dan para pekerja saling membutuhkan.
"Investasi butuh tenaga kerja, begitu juga tenaga kerja membutuhkan investasi
untuk membuka lapangan kerja. Keduanya tidak bisa dipisahkan sehingga kita
sebenarnya tinggal mencari titik temu mana yang saling menguntungkan untuk
keduanya," ujar Bahlil.
Ia menegaskan bahwa Omnibus Law Cipta Kerja bertujuan untuk mendorong
perekonomian Indonesia, terutama dari sisi investasi. Esensi dari aturan super
tersebut adalah menyederhanakan regulasi dan memudahkan proses bisnis dan
perizinan agar realisasi investasi bisa meningkat di dalam negeri.
"Kalau Omnibus Law ini bisa cepat dilakukan, kami perhitungkan sumbangannya
pada pertumbuhan realisasi investasi bisa sekitar 0,2%-0,3% untuk (realisasi
Omnibus Law) tahap pertama," tandas Bahlil.
Page 146 of 185.

