Page 146 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 FEBRUARI 2020
P. 146

Title          BURUH TOLAK OMNIBUS LAW, KEPALA BKPM: PASTI ADA SOLUSI
               Media Name     tempo.co
               Pub. Date      17 Februari 2020
                              https://bisnis.tempo.co/read/1308626/buruh-tolak-omnibus-law-kepala-bk pm-pasti-ada-
               Page/URL
                              solusi
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive














               Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai
               penolakan kelompok buruh terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus
               Law Cipta Kerja merupakan bagian dari dinamika publik. Menurut dia, pemerintah
               pasti akan memberi kesempatan kepada publik dan buruh untuk memberi masukan
               terhadap RUU Cipta Kerja ini.

               "Pasti ada solusi," kata Bahlil saat ditemui usai acara Indonesia Economic and
               Investment Outlook 2020 di Kantor BKPM, Jakarta, Senin, 17 Februari 2020.

               Selain itu, Bahlil juga mengingatkan bahwa investasi membutuhkan lapangan kerja,
               begitu pula sebaliknya. "Tenaga kerja butuh investasi, keduanya tidak bisa
               dipisahkan, tinggal dicari titik temu untuk mencari kebaikan," kata dia.

               Sejak 12 Februari 2020, pemerintah telah menyerahkan draf RUU Cipta Kerja ke
               DPR. Bersamaan dengan itu, serikat buruh menolak sejumlah pasal dalam beleid ini.
               Bahkan, serikat buruh pun menolak terlibat dalam tim pembahas Omnibus Law yang
               dibentuk pemerintah.


               Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal pun menyatakan
               kegeramannya pada draf RUU ini. Dalam konferensi pers di Hotel Mega Proklamasi,
               Jakarta Pusat, Ahad kemarin, Iqbal sampai menyebut para perancang RUU ini tidak
               memiliki otak.

               Sebab, Iqbal menilai tidak ada job security atau kepastian kerja dalam RUU Cipta
               Kerja ini. Salah satunya karena RUU ini membuat praktik kerja outsourcing bisa
               dilakukan secara bebas tanpa batas waktu. Agen penyalur tenaga alih daya pun
               diberi ruang resmi oleh pemerintah. "Enggak ada otaknya itu, pemerintah dan
               pengusaha, kamu boleh kutip itu," kata Iqbal.

               Selain itu, kata Iqbal, RUU Cipta Kerja juga membuat Pemutusan Hubungan Kerja
               (PHK) oleh perusahaan menjadi lebih mudah. Bukan hanya itu, penggunaan Tenaga
               Kerja Asing (TKA) unskilled labor pun dipermudah. Inilah tiga alasan Iqbal menilai
               tidak ada job security dalam Omnibus Law ini.






                                                      Page 145 of 185.
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151