Page 11 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JULI 2020
P. 11

Rudy mengatakan pemerintah akan bekerja sama dengan penegak hukum untuk mengusut hal-
              hal  lain  yang  juga  merupakan  pelanggaran  hukum  dan  bertentangan  dengan  pelaksanaan
              Program Kartu Orakerja seperti pengisian data yang salah atau tidak akurat.

              "Pelanggaran hukum yang dilakukan termasuk penipuan, seperti mencuri data KTP, itu jelas
              melanggar UU KUHP atau UU ITE, dan ada beberapa pelanggaran lainnya, seperti memberikan
              data palsu, disclaimer di pendaftaran prakerja maupun delik sumpali palsu," katanya.

              Ketua Tim Pelaksana Komite Cipta Kerja ini menambahkan regulasi terkait kebijakan tersebut
              akan  ditetapkan  dalam  revisi  Peraturan  Presiden  (Perpres)  36  Tahun  2020  tentang
              Pengembangan Kompetensi Kerja melalui Program Kartu Prakerja."I<ita tegaskan ke Perpres
              agar masyarakat tidak main-main dengan Kartu Prakerja," ujar Rudy.

              Menurut  rencana,  pemerintah  akan  merevisi  Perpres  tersebut  yangmencakup  adanya
              rekomendasi  untuk  perbaikan  tata  kelola  program  Kartu  Prakerja  yang  selama  ini  masih
              dikeluhkan beberapa pihak karena tidak

              transparan dan tidak sesuai dengan kondisi terkini.

              Beberapa peraturan baru yang masukantaralain terkait syarat kepesertaan yang juga mencakup
              para  wirausa-hawan  dan  proses  pendaftaran  yang  tidak  hanya  berbasis  dalam  jaringan
              (daring/on-line) tapi juga luar jaringan (luring/offline) di Kemente-rian/Lembaga.

              Peraturan  lainnya  mencakup  regulasi  pelaksanaan  Kartu  Prakerja  selama  CO-VID-19  yang
              bermanfaat untuk Jaring Pengaman Sosial serta pemberian manfaat atau pemilihan platform
              digital yang tidak perlu mengikuti proses pengadaan barang dan jasa pemerintah.

              Pendaftaran . Program Kartu Prakerja sudah mencapai tiga gelombang sejak diluncurkan pada
              awal April 2020 dengan jumlah pendaf-tar mencapai 1 l,2 juta dari 513 kabupaten dan kota di
              seluruh Indonesia serta peserta terpilih sebanyak 680.918 o-rang.
              Komposisi peserta itu terdiri atas pekerja terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebanyak
              392.338 atau 58 persen, pencari kerja sebe-sar244.531 atau35persen,pelaku UMKM sebanyak
              7.396 atau 1 persen, dan pekerja yang masih bekerja atau dirumahkan sebesar 36.653 atau 6
              persen.
              Dari  jumlah  itu  peserta  yang  telah  mengikuti  pelatihan  sebanyak  573.080  orang,  dengan
              477.971 di antaranya telah menuntaskan paling tidak sebanyak satu pelatihan dan menerima
              sertifikat.  Jumlah  penerima  insentif  mencapai  361.209  peserta  senilai  Rp216  miliar,  dengan
              sisanya masih menunggu persetujuan Komite.

              Dalam  program  ini,  terdapat  3.805  jenis  pelatihan  dalam  ekosistem.  Namun  peserta  baru
              memilih  1.222  jenis  pelatihan,  yang  mencakup keterampilan  bahasa  asing  terutama  Bahasa
              Inggris, keterampilan berwirausaha, pemasaran dan kon-ten digital, bisnis kuliner, Microsoft
              Office, dan banyak lainnya. ::.am
















                                                           10
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16