Page 136 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JULI 2020
P. 136

Selain itu, koordinasi juga dilakukan dengan pemerintah daerah dan Gugus Tugas Percepatan
              Penanganan  COVID-19  nasional  untuk  pertimbangan  kebijakan  penempatan  PMI  di  masa
              normal  baru  atau  adaptasi  kebiasaan  baru.  Disimpulkan  bahwa  penempatan  PMI  harus
              memperhatikan  kondisi  kesiapan  di  dalam  negeri  dan  negara  penempatan  sebagai  langkah
              melindungi para calon tenaga kerja Indonesia (TKI).

              Aris menegaskan bahwa dalam evaluasi Kepmenaker telah dibentuk tim kerja Kemnaker dan
              Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) danserta menyusun draf awal pedoman
              penempatan  PMI  di  masa  adaptasi  kebiasaan  baru.  Evaluasi  juga  dilakukan  dengan
              mengeluarkan Permenaker tentang Penyesuaian Jangka Waktu Manfaat Pelindungan Jaminan
              Sosial  Sebelum  Bekerja  Bagi  Calon  Pekerja  Migran  Indonesia  Selama  Bencana  Non-alam
              Penyebaran Corona Virus Diseases 2019, yang saat ini masih dalam proses pengundangan oleh
              Kementerian Hukum dan HAM.

              Dalam Permenaker tersebut, calon PMI akan mendapatkan relaksasi berupa tambahan jangka
              waktu  paling  lama  3  (tiga)  bulan  sejak  pencabutan  kebijakan  penghentian  sementara
              penempatan  PMI  tanpa  harus  membayar  biaya  perpanjangan  dan  tidak  perlu  mendaftar
              kembali. Kemnaker juga menyusun draf Kepmenaker tentang Pelaksanaan Penempatan Pekerja
              Migran Indonesia pada masa adaptasi kebiasaan baru. Penempatan PMI akan dilakukan secara
              bertahap  dan  dilakukan  berdasarkan  sektor  pekerjaan  dengan  mempertimbangkan  tingkat
              kerentanan PMI terhadap risiko terpapar COVID-19.

              "Pentahapan lainnya berdasarkan tahapan proses penempatan dan jenis PMI, misalnya awak
              kapal migran di kapal niaga," jelas Aris.

              Aris  menegaskan  terdapat  sejumlah  catatan  penting  bagi  calon  PMI  sebelum  dilakukan
              perubahan  Kepmenaker  Nomor  151  Tahun  2020,  yakni  potensi  penambahan  beban  kerja
              terutama  bagi  PMI  di pemberi  kerja  perseorangan  apabila  pemberi  kerja  dan/atau  keluarga
              pemberi kerja menjalani "work from home" (WFH).

              "CPMI diharapkan lebih peduli dengan isi perjanjian kerja dan mengetahui cara melaporkan
              permasalahan apabila terdapat pelanggaran perjanjian kerja," kata dia.

              Kemnaker,  tegas  dia,  bersama  kementerian/lembaga  terkait  sedang  memfinalisasi  Pedoman
              Penempatan  Pekerja  Migran  Indonesia  pada  Masa  Adaptasi  Kebiasaan  Baru  yang  akan
              digunakan sebagai panduan bagi para pihak terkait, manakala penempatan PMI pada masa
              adaptasi kebiasaan baru telah sudah dapat dilaksanakan.

              Pewarta: Prisca Triferna Violleta  Editor: Agus Salim  COPYRIGHT (c)2020  .

























                                                           135
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141