Page 67 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 JUNI 2019
P. 67
Tahun 2019 KBRI membantu kepulangan total 210 orang pekerja migran yang
bermasalah dan 14 orang anak-anak yang lahir dari hubungan yang tidak resmi
menurut hukum Yordania.
"Pemulangan tahap akhir program amnesti tahun 2019 ini, menandai kejelasan
status kewarganegaraan anak-anak para pekerja migran tersebut, setelah sekian
lama mereka tidak jelas statusnya" lanjut Dubes Andy.
Atase Ketenagakerjaan KBRI Amman Suseno Hadi menambahkan, anak-anak
tersebut terlahir dari para ibu pekerja migran yang tidak berdokumen.
Menurut Suseno, jumlah pekerja migran yang mempunyai anak dari hubungan tidak
resmi berjumlah lebih dari 20 orang dengan jumlah anak sekitar tiga puluhan anak.
"Para pekerja migran yang memanfaatkan program amnesti untuk pulang ke tanah
air ini adalah mereka yang sudah habis masa kontrak kerja dan izin tinggalnya di
Yordania dan memaksakan diri bekerja secara illegal," kata Suseno.
Menurut data dari Imigrasi Yordania tahun 2019, tercatat masih ada sekitar 1.000
orang yang tidak memiliki izin kerja maupun izin tinggal di Yordania yang membuat
rentan perlindungan para pekerja migran.
Repatriasi ini adalah upaya negara dalam upaya perlindungan WNI di luar negeri.
Banyak pekerja migran Indonesia ikut dalam program amnesti ini dengan alasan
tidak mampu membayar denda izin tinggal (overstay) yang harus ditanggung.
Bagi mereka yang tidak memanfaatkan program ini, denda ijin tinggalnya akan
dihitung sejak masa ijin tinggal resminya habis dengan perhitungan 1.5 Jordan
Dinnar (sekitar Rp 29.500) perhari..
Page 66 of 73.