Page 145 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 DESEMBER 2021
P. 145

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut berharap Gubernur Kepri mau segera menemui
              buruh  yang  demo.  Menurutnya,  apabila  aksi  demonstrasi  buruh  terus  berlarut,  maka
              konsekuensinya adalah pada kondisi Kota Batam menjadi tidak kondusif.

              "Tidak ada salahnya Gubernur menemui buruh dan mengakomodir sebagian kalau memang tidak
              semua bisa direvisi atau dicabut," jelas Raden Hari Tjahyono.

              Wakil Rakyat dari Dapil Kepri IV (Kota Batam) tersebut mengaku paham dengan kondisi sekarang
              ini. Persoalan ini juga menjadi sesuatu yang dilematis bagi gubernur. Meskipun demikian, ia
              yakin pasti ada jalan tengah atau win-win solutionnya.

              "Itulah sebabnya, saya meminta Pak Gubernur untuk menjumpai saja dulu buruh agar demo ini
              tidak berlarut-larut," tutup Raden Hari Tjahyono.

              Sementara itu, Buruh Kepri yang tergabung dalam Aliansi Serikat Pekerja/Serikat Buruh Kepri
              menuntut  beberapa  hal  kepada  Gubernur  Kepri,  Ansar  Ahmad.  Pertama  meminta  Gubernur
              mencabut kasasi di Mahkamah Agung (MA) terkait UMP Tahun 2021 dan UMK Batam 2021, serta
              mendesak Gubernur mengikuti putusan PTUN Tanjungpinang dan PTUN Medan.

              Poin kedua adalah merevisi SK nomor 1373 tahun 2021 tentang UMK 2022. Para buruh juga
              mendesak Gubernur untuk meletakan jabatannya, apabila tidak mampu melaksanakan asas-asa
              umum Pemerintah.

              Sebelumnya, Ketua DPW Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Provinsi Kepri, Dedi
              Iskandar mengatakan, dari hasil audiensi atau pertemuan degan Gubernur. Ada beberapa hal
              yang  diminta,  pertama  adalah  upah  minimum  tahun  2021  yang  di  terbitkan  SK-nya  oleh
              Gubernur.

              "SK ini yang kita gugat, dan kita menang di PTUN. Saat ini, Gubernur melalui Pemprov Kepri
              melakukan kasasi. Kita minta ini dibatalkan, karena kita sudah menang di PTUN Tanjungpinang
              dan Medan," ujarnya.

              Menurut Dedi, terkait masalah ini, Gubernur akan mempertimbangkan untuk mencabut kasasi
              tersebut," jelasnya.

              Kemudian yang kedua, mengenai UMK TA 2022, Gubernur berjanji akan melakukan komunikasi
              dan berdiskusi dengan Walikota Batam malam ini (tadi malam,red) terkait UMK ideal untuk Kota
              Batam. Karena besok (hari ini,red) Gubernur akan melakukan perjalanan dinas ke Jakarta.
              "Yang  ketiga,  kita  minta  ke  Gubernur  sebelum  membuat  kebijakan.  poin-poin  diatas  harus
              dituntaskan terlebih dahulu. Bahkan Gubernur berjanji tidak akan mengeluarkan SK UMK tahun
              2022," tegasnya



















                                                           144
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150