Page 37 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 DESEMBER 2021
P. 37

Anwar mengatakan, berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Undang-Undang
              Cipta Kerja, di mana JKP merupakan bagian di dalamnya, UU tersebut masih berlaku sampai
              dilakukan perbaikan dalam dua tahun.

              Dikatakan,  salah  satu  tujuan  JKP  adalah  menghadirkan  negara  dalam  setiap  persoalan
              ketenagakerjaan, termasuk ketika ada warga mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

              JKP  memberikan  tiga  manfaat  utama  kepada  pekerja  yaitu  uang  tunai  yang  akan  diberikan
              maksimal hingga enam bulan, pelatihan kerja untuk membantu penerima manfaat mendapatkan
              pekerjaan kembali, dan akses informasi pasar kerja.

              Khusus  untuk  informasi  pasar  kerja,  Anwar  mengatakan,  akses  itu  diberikan  agar  penerima
              manfaat JKP mendapatkan informasi yang aktual dan dibutuhkan untuk mendapatkan gambaran
              ke mana dia harus bekerja. Informasi pasar kerja yang diberikan tidak hanya untuk dalam negeri,
              tapi juga luar negeri.

              Untuk pelatihan kerja, tujuan pemerintah agar pemanfaat JKP dapat memenangi kompetisi untuk
              mendapatkan pekerjaan. Meski demikian, dalam pelatihan itu juga akan diberikan bekal dan
              arahan untuk menjadi tenaga kerja mandiri atau wirausaha

              Sistem Siap Kerja

              Sementara itu, untuk mendukung salah satu manfaat Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yaitu
              akses  informasi  pasar,  Kemenaker  akan  menyiapkan  sistem  Siap  Kerja.  "Kementerian
              Ketenagakerjaan  sudah  mempersiapkan  banyak  hal  termasuk  persiapan  untuk  membangun
              sistem yakni kita kenal dengan namanya Siap Kerja," kata Anwar.

              Ia  menjelaskan,  dalam  sistem  itu  akan  diberikan  informasi  agar  pemanfaat  JKP  bisa
              mendapatkan  gambaran  untuk  mempermudah  mendapatkan  pekerjaan  baru.  Selain  itu,
              Kemnaker juga memiliki pengantar kerja atau petugas antar kerja yang akan menjadi konselor
              dari pemanfaat JKP yang kehilangan pekejjaan.

              Tidak hanya dari sisi teknis, kata Anwar, pemerintah juga sudah menyiapkan regulasi untuk
              menjalankan  JKP  yang  rencananya  akan  dimulai  pada  Februari  2022.  Beberapa  regulasi  itu
              seperti Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan
              Kehilangan Pekerjaan yang merupakan turunan Undang Undang Cipta Kerja.

              Dari  PP  tersebut  telah  diterbitkan  aturan  turunan  yaitu  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan
              (Permenaker) Nomor 7 tahun 2021 tentang Tata Cara Pendaftaran Peserta dan Pelaksanaan
              Rekomposisi Iuran dalam Program JKP, Permenaker Nomor 15 Tahun 2021 tentang Tata Cara
              Pemberian Manfaat JKP, serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor 148/PMK. 02/2021 tentang
              Tata  Cara  Penyediaan,  Pencairan,  Penggunaan  dan  Pertanggungjawaban  Dana  Awal  dan
              Akumulasi Iuran Program JKP.

              Sekjen Kemnaker mengingatkan bahwa 2022 adalah tahun pertama berlakunya JKP, dengan
              terdapat potensi kecanggungan ketika merespons beberapa isu yang bisa muncul "Semakin kita
              siap, InsyaAllah kita akan bisa menjalankan program ini dengan sebaik-baiknya," tegas Anwar.

              Dalam Peraturan Menaker Nomor 15 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pemberian Manfaat JKP
              dijelaskan bahwa manfaat uang tunai dibayarkan setiap bulan dengan maksimal enam bulan.
              Tiga bulan pertama peserta mendapatkan bantuan 45 persen dari gaji yang dilaporkan dan tiga
              bulan selanjutnya 25 persen dari upah dengan batas atas Rpsjuta. (B.43/-ant)"





                                                           36
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42