Page 257 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2021
P. 257

Terlebih lagi kabarnya akan ada revisi ketiga untuk besaran UMP 2022.

              Informasi tersebut diketahui langsung dari Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi, dan
              Energi (Disnakertransgi), Andri Yansyah.

              "Saya kemarin itu telepon Dinas Tenaga Kerja, malah akan ada revisi lagi," ujar Pandapotan
              dalam  acara  laporan  akhir  tahun  Fraksi  PDI  Perjuangan  di  M  Bloc,  Jakarta  Selatan,  Selasa
              (21/12/2021).

              Dia juga menganggap jika benar adanya revisi ketiga untuk besaran UMP 2022 kemungkinan
              kondisi hubungan antara buruh dan pengusaha semakin keruh karena aturan yang berubah-
              ubah.

              "Jadi tidak ada kepastian hukum. Jadi saya pikir Anies ini mau menciptakan kegaduhan terhadap
              rakyatnya.  Kenapa  begitu,  karena  itu  akan  menciptakan  suasana  tidak  kondusif  antara
              pengusaha dengan buruh," ungkapnya.

              Sebab,  tak  semua  pengusaha  mampu  mengikuti  kenaikan  UMP  5,1  persen  atau  senilai  Rp
              225.667.

              Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: PDIP Ungkap Rencana Baru Anies soal UMP,
              Bakal Gaduh "Tapi bagaimana dengan pengusaha yang tidak mampu? Kan dasar Pergub ini kan
              buat semua tenaga kerja," tutur dia.

              Diketahui, Gubernur Anies Baswedan awalnya menetapkan kenaikan UMP 0,85 persen atau Rp
              37.749.

              Kenaikan  ini  sesuai  dengan  Peraturan  Pemerintah  (PP)  Nomor  36  Tahun  2021  Tentang
              Pengupahan.

              Anies kemudian melayangkan surat ke Kementerian Ketenagakerjaan dan menaikkan UMP 5,1
              persen atau Rp 225.667.




































                                                           256
   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262