Page 386 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2021
P. 386
KERAS, TOKOH INI SEBUT RIZA PATRIA LAKUKAN PEMBOHONGAN PUBLIK
Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dituding melakukan pembohongan publik terkait
kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMR). Tuduhan keras tersebut datang dari Wakil Ketua DPP
APINDO DKI Jakarta Bidang Pengupahan dan Jaminan Sosial Nurzaman. Dia menyangkal
pengakuan Wagub Riza yang mengatakan bahwa telah mengajak saat Pemprov merevisi UMP
sebesar 5,1 persen atau Rp 225.667.
"Ini Pak Wagub melakukan pembohongan publik juga nih karena pernyataan tersebut tak sesuai
kenyataan," ucap Nurzaman, Selasa (21/12) malam.
Dia malah mempertanyakan siapa yang diajak bicara oleh pihak Pemprov DKI dala diskusi terkait
revisi UMR tersebut. Saya dewan pengupahan DKI. Wakil dari APINDO dan dari pengusaha tidak
ada yang bicara, bicara sama siapa," tegas Nurzaman.
Dia melanjutkan, para pengusaha yang dinaungi APINDO belum menyepakati kenaikan UMR itu
karena memang belum ada pembicaraan.
Kapan diajak bicara? Di mana tempatnya?" tanya Nurzaman.
Dia menegaskan bahwa pihaknya masih berpegang pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36
Tahun 2021 Tentang Pengupahan. Aturan itu menyebut bahwa kenaikan UMP sebesar 0,85
persen atau Rp 37.667.
"Pemerintah dan APINDO, KADIN sepakat UMP sesuai PP 36, tetapi sekarang pemerintah
melanggar regulasi," tambah Nurzaman.
Sebelumnya Riza Patria menyebut para pengusaha tidak keberatan dengan revisi UMP oleh
Gubernur Anies Baswedan.
"Sebetulnya pengusaha tidak keberatan naik sampai angka lima persen gitu," kata dia di di Balai
Kota, Jakarta Pusat, Senin (20/12) malam.
Dia menambahkan bahwa hal itu kemudian membuat Pemprov memutuskan untuk merevisi
kenaikan UMP.(JPNN/GenPI)
385

