Page 343 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 343
Anies menjelaskan revisi UMP 2022 tersebut mencermati kajian Bank Indonesia (BI) yang
memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 mencapai 4,7 persen sampai dengan
5,5 persen.
Kemudian inflasi diproyeksi akan terkendali sebesar 3 persen atau berada pada rentang 2 hingga
4 persen.
Tak hanya dari bank sentral, Anies juga memasukkan kajian dari Institute For Development of
Economics and Finance (Indef) sebagai bagian pertimbangan untuk menaikkan UMP yang
memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 sebesar 4,3 persen.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga menjelaskan keputusan itu didasari kajian
ulang dan pembahasan kembali bersama semua pemangku kepentingan terkait.
Selain itu, ia menambahkan keputusan menaikkan UMP untuk pekerja pemula tersebut untuk
mendukung asas keadilan tak hanya kepada pihak pekerja, tapi juga perusahaan dan pemprov
DKI Jakarta.
Dalam kajian ulang itu, DKI menggunakan variabel inflasi 1,6 persen dan variabel pertumbuhan
ekonomi nasional 3,51 persen. Dari dua variabel itu, maka muncul angka 5,11 persen sebagai
angka kenaikan UMP 2022.
Sebelumnya Anies melayangkan surat kepada Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah pada 22
November 2022 atau sehari setelah ia menetapkan kenaikan sebesar 0,8 persen, untuk meninjau
ulang formula penetapan UMP 2022.
Dalam surat itu ia mengutarakan bahwa kenaikan sebesar 0,8 persen itu dinilai terlalu kecil
apabila menggunakan formula sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 tahun 2021 tentang
Pengupahan.
Ia pun mengungkapkan sejak 2016-2021, rata-rata kenaikan UMP di DKI mencapai 8,6 persen
dengan kenaikan tertinggi terjadi pada 2016 sebesar 14,8 persen.
Dokumentasi - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika menemui massa dari perwakilan
serikat pekerja/serikat buruh yang berunjuk rasa soal UMP 2022 di depan Balai Kota Jakarta,
Kamis (18/11/2021).HO-Humas Pemprov DKI Jakarta Pro dan Kontra Kalangan serikat pekerja
dan serikat buruh tentunya menyambut gembira revisi besaran UMP 2022 untuk pekerja pemula
itu.
Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan keputusan Anies
tersebut sudah mempertimbangkan kondisi perusahaan. Kenaikan UMP itu, kata dia, akan
mendorong daya beli para pekerja.
Senada dengan Said Iqbal, Ketua Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia Mirah Sumirat
mengapresiasi langkah berani Gubernur DKI itu. Ia berharap Anies tidak mundur atas
keputusannya tersebut.
Keputusan itu pun menjadi "angin segar" bagi para buruh setelah beberapa kali perwakilan
serikat buruh melakukan unjuk rasa di depan Balai Kota Jakarta menuntut revisi penetapan UMP
2022.
Namun, di sisi lain para pengusaha meradang dengan keputusan Gubernur DKI Jakarta itu.
Meski Anies mengaku revisi UMP 2022 dilakukan melalui pembahasan dengan pemangku
kepentingan terkait, namun asosiasi pengusaha menyatakan keputusan itu dilakukan sepihak.
342

