Page 345 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 345

Tak hanya itu, Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta juga akan dipanggil Komisi B DPRD DKI Jakarta
              untuk melakukan klarifikasi soal revisi UMP 2022.
              Sekretaris Komisi B DPRD DKI Pandapotan Sinaga mengatakan penetapan UMP 2022 berpotensi
              direvisi kembali karena revisi pertama dinilai belum mengakomodasi dunia usaha.

              Tak hanya itu, belum adanya landasan hukum berupa Keputusan Gubernur hasil revisi UMP juga
              berpotensi UMP 2022 kembali bisa diubah.

              Tudingan  kepentingan  politik  Perwakilan  dari  asosiasi  pengusaha  menyindir  adanya  dugaan
              kepentingan politik di balik revisi UMP DKI Jakarta tahun 2022, terutama jelang Pilpres 2024.

              Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Ketenagakerjaan Adi Mahfudz menilai dampak revisi
              UMP itu membingungkan kalangan pengusaha.

              Pasalnya, masih menurut dia, hitungan rencana bisnis akan jadi tidak karuan karena kebijakan
              yang berubah-ubah.

              Sedangkan, mekanisme penentuan upah minimum provinsi harus dilakukan melalui tripartit yaitu
              antara pemerintah, pengusaha dan pekerja yang di dalamnya ada unsur akademisi dan pakar,
              dengan batas penetapan yang diumumkan paling lambat 21 November tahun berjalan.

              "Apakah revisi ini ada sangkut pautnya dengan kepentingan politik? Oh jelas. Itu jelas," kata Adi.
              Persoalan UMP 2022 di Jakarta masih terus bergulir mendekati Tahun Baru, apalagi asosiasi
              pengusaha berencana akan menggugat revisi penetapan UMP tersebut, padahal UMP itu sudah
              harus  berlaku  mulai  1  Januari  2022  sesuai  dengan  PP  Nomor  36  tahun  2021  tentang
              Pengupahan.











































                                                           344
   340   341   342   343   344   345   346   347   348   349   350