Page 225 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 DESEMBER 2021
P. 225
MENAKER TEGASKAN ATURAN UPAH TURUNAN UU CIPTA KERJA MASIH BERLAKU
Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah menegaskan bahwa pengaturan
pengupahan saat ini masih menggunakan turunan dari Undang-Undang Cipta Kerja dan meminta
kepada kepala daerah untuk mengikuti sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.
"Dengan dinyatakan masih berlakunya UU Cipta Kerja oleh MK, sebagaimana yang telah
disampaikan Bapak Presiden beberapa waktu lalu, seluruh materi dan substansi serta aturan
sepenuhnya tetap berlaku tanpa ada satu pasal pun yang dibatalkan oleh MK. Atas dasar itu,
berbagai peraturan pelaksana UU Cipta Kerja yang ada saat ini, termasuk pengaturan tentang
pengupahan masih tetap berlaku", ujar Menaker Ida dalam pernyataan yang diterima di Jakarta,
Kamis.
Menaker mengatakan bahwa aturan terkait klaster ketenagakerjaan yang menjadi mandat UU
Cipta Kerja telah diterbitkan sebelum putusan Mahkamah Konstitusi diumumkan. Karena itu,
proses pengambilan kebijakan ketenagakerjaan saat ini masih harus mengacu pada aturan
tersebut, begitu juga dengan terkait pengupahan.
"Oleh karenanya, saya kembali meminta kepada semua pihak, khususnya para kepala daerah
untuk mengikuti ketentuan pengupahan sebagaimana diatur dalam PP 36/2021. Saya juga
mengingatkan bahwa dalam PP tersebut tidak hanya mengatur tentang UM saja, tetapi juga
terkandung aturan struktur dan skala upah yang harus diimplementasikan oleh pengusaha", ujar
Ida.
Dia mengatakan bahwa upah minimum adalah instrumen jaring pengaman bagi pekerja yang
tidak boleh dibayarkan upahnya di bawah nilai minimum yang berlaku pada satu wilayah. Upah
minimum juga hanya berlaku bagi pekerja dengan masa kerja maksimal 12 bulan.
Formula dari Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK)
berdasarkan PP No.36 Tahun 2021, kata Ida, ditujukan agar kesenjangan upah antar-wilayah
tidak semakin melebar.
"Kita optimistis dengan mengatasi jurang kesenjangan ini, daya saing akan terungkit, iklim
investasi dan dunia usaha kian bergairah yang berdampak pada penciptaan dan perluasan
kesempatan kerja. Ujungnya, tentu kembali pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata
Ida.
224

