Page 232 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 DESEMBER 2021
P. 232

Hal itu diungkapkan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi
              Putranto, Rabu (1/12/2021).
              "Ini keputusan yang berat bagi pengusaha. Terlebih situasinya juga masih pandemi," kata Adik.

              Lebih lanjut Adik menyebutkan, sebenarnya juga berat bagi buruh dan pemerintah.

              Namun keputusan tersebut harus dihargai.

              "Karena  menurut  saya,  angka  kenaikan  Rp  75  ribu  itu  mungkin  adalah  angka  kebersamaan
              karena pemerintah juga harus mengakomodir tuntutan buruh," tambah Adik.

              Menurutnya, kalau ada buruh yang keberatan, jangan lakukan lagi aksi demo lagi.

              Adik menyarankan kembali bekerja dan salurkan aspirasi itu melalui jalur hukum.

              Begitu juga dengan teman-teman pengusaha, kalau ada yang tidak setuju, silahkan menempuh
              jalur hukum.

              "Yang terpenting kita harus bisa menjaga stabilitas ekonomi Jatim," ujar Adik.

              Keberatan tersebut juga merujuk pada Peraturan Pemerintah nomor 36 tahun 2021 tentang
              pengupahan.

              Dalam PP tersebut dijelaskan adanya ketentuan tidak ada kenaikan upah untuk 5 kabupaten
              kota, yaitu Surabaya, Sidoarjo, Gresik, kabupaten Pasuruan dan kabupaten Mojokerto.

              Upah  di  lima  kabupaten  kota  tersebut  dianggap  sudah  melampaui  batas  maksimal  sehingga
              ketika ada kenaikan upah kembali, akan sangat memberatkan pengusaha dan akan menimbulkan
              disparitas  upah  yang  cukup  dalam  dengan  kota  lain,  misalnya  dengan upah  di daerah  Jawa
              Tengah.

              "Kita ambil contoh upah di Surabaya dan Solo. Tahun ini UMK Surabaya sebesar Rp 4.300.479,19
              dan di tahun 2022 menjadi Rp 4.375.479,19, naik Rp 75.000. Sementara UMK Solo tahun 2021
              sebesar Rp 2.013.810 dan di tahun 2022 menjadi Rp 2.034.810, naik sebesar Rp 21.000. Artinya,
              disparitas upah antara Surabaya dengan solo mencapai lebih dari Rp 2,3 juta," beber Adik.

              Sementara  industri  di  Jateng  memiliki  banyak  kesamaan  dengan  industri  yang  ada di  Jatim,
              termasuk pasarnya juga sama.
              Hal ini akan berpengaruh pada daya saing produk yang dihasilkan.


              "Sehingga ini sangat mengganggu daya saing produk yang dihasilkan industri di Jatim. Untuk
              itu, kami berharap tahun depan harus ada kepastian hukum. Jika sudah ditetapkan tidak ada
              kenaikan  ya  harusnya  tidak  naik.  Kalau  di  tahun  depan  masih  tidak  ada  kepastian,  ya
              kemungkinan  akan  ada  banyak  industri  di  Jatim  yang  merelokasi  perusahaannya,  geser  ke
              daerah yang UMK-nya relatif rendah dan bisa ditoleransi. Sekarang kan akses tol sudah banyak,"
              papar Adik.

              Lebih lanjut ia mengatakan, sebenarnya upah tinggi akan berdampak negatif terhadap upaya
              pemerintah dalam melakukan percepatan pertumbuhan ekonomi, baik daerah maupun nasional.

              Lapangan kerja menjadi terbatas, karena pasti akan ada upaya efisiensi atau rasionalisasi yang
              dilakukan pengusaha karena tidak mampu memenuhi tuntutan tersebut.

              Selain itu upah yang tinggi juga berdampak terjadinya substitusi tenaga kerja ke mesin, memicu
              terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK).
                                                           231
   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236   237