Page 380 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 DESEMBER 2021
P. 380
tahun untuk bekerja di semua sektor di kedua negara dengan tetap memperhatikan aturan,
khususnya aturan terkait tenaga kerja asing yang berlaku di kedua negara,” ucapnya.
Nantinya, penempatan dilakukan dengan basis kuota maksimal 50 orang profesional muda dalam
setiap tahun dengan berbasis kontrak kerja antara pemberi kerja dan pekerja, di mana skema
ini telah dimiliki oleh Pemerintah Swiss dengan 14 negara mitra kerja samanya yang salah
satunya adalah Indonesia.
Menurutnya, kesepakatan pemerintah Indonesia dengan pemerintah Swiss ini sangat strategis
bagi Indonesia, terutama dalam rangka memperluas kesempatan kerja, khususnya di luar negeri.
Terlebih untuk sektor-sektor pekerjaan yang pelindungannya cukup baik. Baik itu dilihat dari segi
upah, kondisi pekerjaan, ataupun kondisi hubungan industrial antara pemberi kerja dan tenaga
kerja.
“Hal ini berarti juga bahwa kesempatan kerja bagi profesional muda Indonesia terbuka lebar di
Swiss, yang pada akhirnya dapat menurunkan angka pengangguran Indonesia, meningkatkan
taraf hidup masyarakat, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Di lain pihak, kesepakatan ini juga menjadi peluang bagi Indonesia, untuk lebih percaya diri
dalam menggali peluang-peluang kerja formal yang lebih luas lagi di negara lain,” terangnya.
“Kami berharap ini menjadi milestone awal terbukanya skema kerja sama penempatan tenaga
kerja Indonesia di negara-negara mitra kawasan Eropa” imbuhnya.
Dubes RI untuk Swiss, Muliaman Hadad berharap, program Young Professional dapat segera
dilaksanakan, sehingga dapat mendukung Indonesia-EFTA CEPA lebih maksimal bagi kedua
belah pihak. * pr/fen
379

