Page 146 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 SEPTEMBER 2021
P. 146

POLISI KESULITAN UNGKAP KASUS KABURNYA 5 TKW DI BLK PT CKS KOTA
              MALANG
              Sampai saat ini masih kesulitan mengungkap kasus kaburnya 5 dari gedung Balai Latihan Kerja
              (BLK) PT Central Karya Semesta (CKS) Kota Malang. Para TKW itu kabur dengan cara meloncat
              dari lantai 4 gedung BLK pada 9 Juni 2021 lalu.

              Meski  demikian  polisi  masih  terus  berupaya  melakukan  pengusutan  terhadap  insiden  yang
              mengakibatkan 5 TKW itu mengalami luka luka hingga patah tulang akibat meloncat dari lantai
              4.

              "Terkait  PT  CKS  ini  masih  proses,  masih  kita  dalami.  Kasus  itu  memang  prosesnya  cukup
              panjang,"  ujar  Kasatreskrim  Polresta  Malang  Kota,  Kompol  Tinton  Yudha  Riambodo,  Rabu
              (29/9/2021).

              Menurutnya, kepolisian juga terus menjalin komunikasi dengan 5 TKW tersebut, yang kini sudah
              berada di daerah masing masing yaitu di Nusa Tenggara Barat.

              "Sementara ini korban sudah pulang ke rumah masing-masing. Tetapi prosesnya masih kami
              jalankan," jelasnya.

              Selain  itu,  pihaknya  juga  terus  berkoordinasi  dengan  Badan  Perlindungan  Pekerja  Migran
              Indonesia  (BP2MI)  sebagai  lembaga  penegak  kebijakan  hingga  pengawas  terkait  masalah
              Tenaga Kerja Indonesia.
              Dalam perkembangan kasus ini, pihaknya juga telah memiliki temuan baru. Namun pihaknya
              belum bisa mempublikasikan temuan itu lantaran masih dalam proses penyelidikan.

              "Temuan  itu  sementara  ini  masih  kami  dalami  dulu.  Kami  masih  belum  berani  memutuskan
              sesuatu sebelum perkara ini fix sesuai alat bukti dan lain lain," ucapnya.

              Sebelumnya, BP2MI juga telah melakukan sidak di BLK PT CKS tersebut pada Sabtu (12/6/2021)
              untuk menggali fakta dibalik penyebab kaburnya 5 TKW itu.

              Kepala BP2MI, Benny Rhamdani saat itu meyakini bahwa ada alasan tertentu yang mendasari 5
              TKW itu melakukan upaya melarikan diri hingga mengakibatkan mereka terjatuh dari ketinggian
              sekitar 15 meter itu.
              Diketahui,  ke  5  TKW  itu  berupaya  melarikan  diri  dari  gedung  BLK  menggunakan  kain  yang
              dijadikan tali untuk turun dari gedung. Namun sayangnya tali itu putus hingga mengakibatkan
              mereka terjatuh.

              Dalam sidak itu, pihaknya menemukan sejumlah kejanggalan. Di antaranya, ponsel para calon
              TKW yang disita pihak BLK, pemotongan gaji yang tak wajar dari TKW yang sudah mendapat
              pekerjaan di luar negeri, hingga tak ada salinan fisik perjanjian kerja antara TKW dengan pihak
              PT CKS.
              "Kami menemukan jelas, misalnya ponsel. Pengakuan perusahaan hanya disimpan saat mereka
              proses belajar. Ternyata kami temukan tidak dalam belajar, ponsel juga ditahan," paparnya.

              Dia juga menjelaskan penemuan adanya pemotongan gaji bagi TKW yang telah bekerja di luar
              negeri. Disebutkan, gaji TKW yang di Singapura sebesar Rp 5,5 juta dipotong menjadi Rp 1,4
              juta selama 8 bulan.

              "Selain  itu,  mereka  yang  sudah  mendapatkan  kerja  melakukan  perjanjian  namun  tidak
              mendapatkan salinan fisik perjanjian kerja, ini kejahatan menurut saya," imbuhnya.

                                                           145
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151