Page 10 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 08 JULI 2020
P. 10
"Alhamdulillah, Ibu Etty bisa kembali ke Tanah Air. Sudah 19 tahun beliau menjalani hukuman
di penjara," kataMenakerlda ketika menjemput Etty di Bandara Soekamo-Hatta, Banten,
menurut keterangan yang diterima di la-karta.
TKI asal Majalengka, Jawa Barat itu bekerja di Kota Taif, Arab Saudi dan pada 2001 dijatuhi
hukuman mati karena didakwa menjadi penyebab ma-jikannyameninggaldunia. Keluarga korban
awalnya meminta diyat atau uang denda 30 juta riyal atau sekitar Rp 107 miliar agar Etty tidak
dieksekusi meski akhirnya bersedia memaafkan dengan jumlah 4 juta riyal.
Dana pembayaran un-tukEtty adalah hasil tabar-ru atau sumbangan para dermawan dari
seluruh Indonesia, termasuk dari Lembaga Zakat Infaq dan Sodaqah Nahdlatul Ulama
(LAZISNU) yang penggalangannya dilakukan sejak 2018.
Menaker menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dan partisipasi dari berbagai lapisan
masyarakat dalam usaha 'membebaskan Etty serta advokasi yang dilakukan perwakilan
Indonesia di Arab Saudi.
Dia memastikan pemerintah akan terus berusaha memberikan perlindungan kepada pekerja
migran Indonesia (PMI), tidak hanya dalam kasus seperti Etty tapi juga yang mengalami
masalah terkait imigrasi.
"(Pemerintah) terus
akan melakukan advokasi, ada beberapa yang prosesnya sudah banyak juga yang kita
bebaskan.
Beberapa waktu lalu kita jugj memulangkan beberapa teman yang dibebaskan, besok kita juga
akan menjemput teman-teman yang mengalami masalah imigrasi di Malaysia," kata Menaker.
Etty sendiri mengaku bahagia bisa kembali ke Tanah AJt dan mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang sudah bisa membantunya pulang.
"Saya bisa mengucapkan terima kasih se-muanyaatasdukunganse-muanya. Mudah-muda-han
ada hikmahnya untuk semuanya," kata dia.
Etty sendiri mengaku tidak berniat untuk kembali bekerja di luar negeri setelah pengalamannya
di Arab Saudi. ant
9