Page 40 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 08 JULI 2020
P. 40

Kemenlu  bahwa  MoU  ini  sangat  urgen karena menyangkut  upaya perlindungan  bagi  PMI di
              Malaysia.

              Christina menegaskan, pembaharuan MoU Rekrutmen dan Penempatan Pekerja Domestik yang
              habis masa berlakunya (expired) sejak 2016, menjadi kebutuhan nyata pekerja migran domestik
              Indonesia di Malaysia.

              "Makanya  saya  ingatkan  kembali  agar  segera  menindaklanjuti  pembaharuan  MoU  tersebut,"
              kata Christina di Jakarta, Selasa (7/7).

              Christina menambahkan, meskipun negosiator utama MoU itu adalah Kementerian Tenaga Kerja
              tetapi mengingat natur bilateral kesepakatan dan diplomasi perlindungan WNI sebagai salah
              satu prioritas politik luar negeri Indonesia, maka Kemenlu memiliki kepentingan langsung atas
              MoU ini.

              Wasekjen  DPP  Partai  Golkar  tersebut  mengungkapkan,  konsekuensi  ketiadaan  MoU,  akan
              membuat posisi tawar pekerja migran domestik Indonesia menjadi sangat lemah.

              "Misalnya tidak adanya jaminan menyangkut gaji, jam kerja, asuransi kesehatan dan framework
              perlindungan  sebagai  payung  hukum  tentu  sangat  merugikan  kepentingan  Indonesia,"  kata
              Christina.
              Ia menambahkan jika merujuk pada penjelasan Kemenlu bahwa draft MoU sudah dikirim oleh
              Pemerintah Malaysia dan status terakhir menunggu counter draft dari Indonesia, maka artinya
              bola sekarang ada pada pemerintah Indonesia.

              "Kami  mendorong  Pemerintah  agar  mempercepat  proses  negosiasi  sehingga  ada  kejelasan
              aturan bagi perlindungan pekerja migran domestik Indonesia di Malaysia," pungkasnya. (OL-7).










































                                                           39
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45