Page 105 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 JULI 2020
P. 105

Menurut  anggota  DPRA  asal  pemilihan  Nagan  Raya  dan  Aceh  Barat  menyatakan,  Aceh
               mempunyai Undang-undang (UU) Pemerintah Aceh sehingga mempunyai kekhususan.

               "Kita meminta bila mereka legal silakan saja bekerja di PLTU 3-4 Nagan Raya. Tapi kalau
               bermasalah dengan izin harus dilengkapi. Namun bila juga tidak maka harus diambil sikap
               tegas oleh pemerintah," katanya.

               Dikatakannya, persoalan TKA Cina yang bermasalah dengan izin harus menjadi perhatian.
               Artinya keberadaan mereka di negara Indonesia dan Provinsi Aceh harus mengikuti aturan
               berlaku di Indonesia dan Provinsi Aceh.

               Sementara itu, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Aceh
               menegaskan  bahwa  tenaga  kerja  asing  (TKA)  asal  Cina  yang  dipekerjakan  di  proyek
               pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 3-4 Nagan Raya tidak melanggar izin
               baik izin kerja maupun tinggal.

               Kepala  Kanwil  Kemenkumham  Aceh,  Zulkifli  SH  MH  yang  dikonfirmasi  Serambinews.com,
               Jumat  (10/7/2020),  mengatakan,  bahwa  izin  tinggal  para  pekerja  asing  itu  diperpanjang
               secara otomatis selama pandemi Covid-19 apabila sudah berakhir, sebagaimana ketentuan
               Permenkumham Nomor 11 Tahun 2020.

               Penjelasan itu disampaikan menyikapi berita sebelumnya dimana Dinas Tenaga Kerja dan
               Mobilitas Penduduk (Disnakermobduk) Aceh menyurati Kanwil Kemenkumham Aceh terkait
               keberadaan 43 TKA asal Cina di PLTU 3-4 Nagan Raya yang bermasalah dengan izin kerja.

               Menurut Zulkifli, semua tenaga asing tersebut memiliki Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas)
               yang dikeluarkan oleh Imigrasi Meulaboh.

               Terhadap izin mereka yang sudah berakhir, Zulkilfi mengatakan, sudah diperpanjang kembali
               secara otomatis oleh Imigrasi setempat.

               Sementara  terkait  dengan  izin  kerja  mereka  yang  sedang  dalam  sorotan  banyak  pihak,
               menurut Zulkifli, persoalan itu menjadi kewenangan Kementerian Ketenagakerjaan RI yang
               mengeluarkan bukan kewenangan Imigrasi.
               "Masalah keberadaan WNA asal Cina di PLTU Nagan Raya yang sebagian izin tinggalnya sudah
               habis, baik itu izin tinggal terbatas maupun izin tinggal kunjungan semua diperpanjang secara
               otomatis (tidak dikenakan biaya beban/biaya over stay) meskipun tidak diterakan dengan cap
               batasan izin tinggalnya dipaspor," katanya.

               "Jadi tentang WNA Cina di PLTU sampai saat ini legal (tinggal di Nagan Raya) sampai Covid-
               19 dinyatakan berakhir oleh pemerintah.

               Sementara  wewenang  Imigrasi  fokus  diizin  tinggal,  sedangkan  izin  kerja  itu  ranahnya
               Kemenaker/Disnakermobduk Aceh," ungkap Kakanwil Kemenkumham Aceh.

               Jika  Imigrasi  mengambil  tindakan  pendeportasian  WNA  tersebut,  lanjut  Zulkifli,  justru
               pihaknya yang salah karena bertentangan dengan Permenkumham Nomor 11 tahun 2020.

               Apalagi saat ini pemerintah melarang masuk atau keluar warga asing ke Indonesia.

               Tanggapan Disnakermobduk Aceh  Keberadaan puluhan tenaga kerja asing (TKA) asal Cina
               yang bekerja dalam proyek pembangunan PLTU 3-4 Nagan Raya menjadi sorotan banyak
               pihak.



                                                      Page 104 of 345.
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110