Page 59 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 MARET 2020
P. 59
Judul Disnaker Malang Usut Kasus Meninggalnya PMI Asal Kalipare di Taiwan
Nama Media kumparan.com
Newstrend Meninggalnya PMI Asal Kalipare
Halaman/URL https://kumparan.com/tugumalang/disnaker-malang-usut-kasus-
meninggalnya-pmi-asal-kalipare-di-taiwan-1vRBAXD84h5
Jurnalis Tugu Malang
Tanggal 2021-03-27 19:57:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Yoyok Wardoyo (kepala Dusun IV Desa Tebingsiring) Saya belum dapat berita resmi
dari Kedutaan/KJRI /Deplu, Kemnaker
neutral - Yoyok Wardoyo (kepala Dusun IV Desa Tebingsiring) Staf masih saya perintahkan untuk
koordinasi
Ringkasan
Tersiar kabar bahwa salah seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) berinisial SAS (32) asal
Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang meninggal dunia akibat kecelakaan kerja di sebuah
pabrik kertas Taiwan pada Jumat (26/03/2021). Kabar ini disiarkan oleh akun Facebook Suara
BMI pada Sabtu (27/03/2021) dan mendapatkan 2.685 respon, 423 komentar dan 283 kali
dibagikan.
DISNAKER MALANG USUT KASUS MENINGGALNYA PMI ASAL KALIPARE DI TAIWAN
Tersiar kabar bahwa salah seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) berinisial SAS (32) asal
Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang meninggal dunia akibat kecelakaan kerja di sebuah
pabrik kertas Taiwan pada Jumat (26/03/2021). Kabar ini disiarkan oleh akun Facebook Suara
BMI pada Sabtu (27/03/2021) dan mendapatkan 2.685 respon, 423 komentar dan 283 kali
dibagikan.
Dalam akun tersebut, disebutkan bahwa buruh migran tersebut terlilit mesin yang memakan
separuh badannya. Kondisi tersebut membuat korban langsung meninggal dunia di lokasi.
Jenazah korban kabarnya sudah ditangani KDEI (Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia) dan
selanjutnya akan dimandikan serta disholatkan di PCI NU Taiwan.
Menurut Suara BMI, pabrik ini sudah beberapa kali memakan korban karyawannya. Bahkan ada
korban yang kakinya putus karena terlilit mesin yang sama. Kadisnaker Kabupaten Malang,
Yoyok Wardoyo, mengatakan jika pihaknya belum mendapat informasi secara resmi. "Saya
belum dapat berita resmi dari Kedutaan/KJRI /Deplu, Kemnaker," ungkapnya.
Hingga kini pihaknya masih menunggu hasil investigasi dari stafnya terkait kabar tersebut. "Staf
masih saya perintahkan untuk koordinasi," pungkasnya.
58