Page 20 - e-Kliping Ketenagakerjaan 18 Juni 2019
P. 20
kepentingan Indonesia di dunia internasional harus dimanfaatkan secara optimal
melalui kegiatan ILC ke-108 ini," ujarnya dalam siaran pers, Senin (17/6).
ILC ke-108 ini diagendakan berlangsung dari tanggal 10 Juni hingga 21 Juni 2019
yang dihadiri oleh perwakilan delegasi dari 187 negara anggota ILO dan 5.700
jumlah delegasi.
Baca juga: Menko Perekonomian ke Prancis Genjot Bisnis Kopi
Pertemuan-pertemuan dalam ILC yang digelar setiap tahun secara rutin ini
melibatkan unsur tripartit dari setiap negara yang terdiri dari unsur pemerintah,
asosiasi pengusaha, dan serikat pekerja/serikat buruh (SP/SB).
Pertemuan ILC ke-108 mengusung tema utama yaitu Centenary Session on Work for
a Brighter Future telah dibuka secara resmi pada 10 Juni 2019. Sidang ILC ini
didahului dengan pertemuan setiap unsur tripartit kemudian dilanjutkan dengan
dialog bersama untuk mencari terobosan dan solusi dalam menangani berbagai isu
dan tantangan ketenagakerjaan yang tengah terjadi.
Pada sidang ILC tahun ini, delegasi Indonesia dipimpin Menteri Ketenagakerjaan M.
Hanif Dhakiri. Pada tahun ini delegasi dari unsur pemerintah hadir dan terlibat aktif
dengan melakukan penyampaian pendapat Pemerintah Indonesia dalam 4 komite
pembahasan yaitu Standard Setting Committee on Violence and Harassment in the
World of Work, Committee of the Whole, Committee on the Application of Standars,
dan Thematic Forums.
Pertama adalah Standard Setting Committee yang membahas tentang standar
ketenagakerjaan internasional baru tentang "ending violence and harassment in the
world of work". Standar ini memiliki tujuan untuk memastikan tidak adanya
diskriminasi antara laki-laki dan perempuan di dunia kerja dan menjamin
perlindungan hak perempuan dalam ketenagakerjaan dari kekerasan dan pelecehan
seksual.
"Diharapkan dapat diadopsi menjadi suatu standar ketenagakerjaan baru baik
berupa rekomendasi dan/atau konvensi mengenai penghentian kekerasan dan
pelecehan di tempat kerja," kata Hanif.
Kedua, Committee of the Whole yang membahas draf ILO Centenary Declaration
yang memberikan arahan bagi ILO dalam menyusun pekerjaan masa depan (future
of work).
Ketiga, yaitu Committee on the Application of Standards yang membahas laporan
Page 19 of 59.