Page 197 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 APRIL 2021
P. 197
Judul Daftar Menteri yang Layak Diganti Versi Lembaga Survei, Ada Yasonna
Laoly hingga Nadiem Makarim
Nama Media tribunnews.com
Newstrend Reshuffle Menteri
Halaman/URL https://www.tribunnews.com/nasional/2021/04/14/daftar-menteri-
yang-layak-diganti-versi-lembaga-survei-ada-yasonna-laoly-hingga-
nadiem-makarim
Jurnalis Sri Juliati
Tanggal 2021-04-14 19:40:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
neutral - Jokowi (Presiden Republik Indonesia) Saya yakini pekan ini. Kita tunggu saja sambil
kita menunggu, karena apapun alasannya ini, kan, hak prerogatif Presiden
neutral - Johnny G Plate (Menteri Komunikasi dan Informatika) Kita minta Netflix original jangan
dulu, lah di Indonesia, gunakan dulu hasil kreativitas anak Indonesia sendiri dulu, kalau bisa
negative - Nadiem Makarim (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik
Indonesia) Soal siapa yang akan menjadi menterinya hasil peleburan tersebut itu tergantung
Jokowi. Namun Nadiem layak diganti, karena banyak kebijakannya yang tak jelas dan
kontroversial
neutral - Nadiem Makarim (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik
Indonesia) Soal siapa yang akan menjadi menterinya hasil peleburan tersebut itu tergantung
Jokowi.
Ringkasan
Inilah daftar menteri yang layak diganti atau reshuffle versi lembaga survei IPO. Isu reshuffle
kabinet kembali kencang berhembus setelah DPR menyetujui pembentukan Kementerian
Investasi dalam Rapat Paripurna, Jumat (9/4/2021) lalu. Selain itu, DPR juga sepakat
menggabungkan antara Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dengan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Hal ini ditambah pernyataan Tenaga Ahli Utama
KSP, Ali Mochtar Ngabalin terkait rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle
pada pekan ini. Diantaranya, Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (19,3%).
Namanya sempat disorot lantaran memerintahkan secara mendadak kepada Kepala Bulog, Budi
Waseso untuk mengimpor beras.
196